Kerajaaan Sriwijaya Ditakuti Dunia! Malah Ditaklukkan Majapahit, Ini Kisahnya

Kerajaaan Sriwijaya Ditakuti Dunia! Malah Ditaklukkan Majapahit, Ini Kisahnya

Kerajaaan Sriwijaya Ditakuti Dunia! Malah Ditaklukkan Majapahit, Ini Kisahnya-Ist-Wikipedia

BACA JUGA:Membebaskan Diri dari Hidup dan Mati, Penyebab Pendekar Sakti dari Jawa Ini Hilang Tanpa Jejak?

Ia wafat pada tahun 1518, dan digantikan puteranya, yaitu Pati-Unus atau Pangeran Sabrang Lor.

Setelah Pangeran Sabrang Lor wafat pada tahun 1521, tahta kekuasaan kemudian dipegang oleh saudaranya, yaitu Pangeran Trenggono hingga tahun 1546. 

Setelah itu, di Kerajaan Demak terjadi perebutan kekuasaan antara saudara Pangeran Trenggono (Pangeran Seda ing Lepen) dan anaknya (Pangeran Prawata). 

Perebutan kekuasaan ini menyebabkan terjadi pertumpahan darah antar saudara. Pangeran Seda ing Lepen dibunuh oleh Pangeran Prawata.

Sebagai buntut dari peristiwa ini, Pangeran Prawata beserta keluarganya dibunuh oleh anak Pangeran Seda ing Lepen yang bernama Arya Penangsang atau Arya Jipang. 

BACA JUGA:Kisah Keabadian, Kerajaan yang Menantang Majapahit Tanpa Terkalahkan Selama Ratusan Tahun

Menantu Raden Trenggono yang bernama Pangeran Kalinyamat dari Jepara juga dibunuh. Pertumpahan tidak berhenti di sini, bahkan masih berlanjut.

Pada tahun 1549, Arya Penangsang dibunuh oleh Adiwijaya yang juga seorang menantu dari Pangeran Trenggono atau terkenal dengan sebutan Jaka Tingkir yang ketika itu menjabat Adipati Kerajaan Pajang. 

Pada masa Jaka Tingkir ini, Keraton Demak dipindahkan ke Pajang akibat serangan Kerajaan Pajang. 

Perpindahan ini sebagai pertanda berakhirnya kekuasaan Kerajaan Demak yang berdiri sejak tahun 1481 hingga tahun 1546.

BACA JUGA:Menelusuri Keajaiban Gunung Padang, Temuan Mengejutkan dan Misteri Harta Karun yang Dipertanyakan

Ketika Kerajaan Pajang menyerang Demak, terdapat sekitar 24 orang keturunan Pangeran Trenggono (atau juga keturunan Raden Fatah) berhijrah ke Palembang yang dipimpin oleh Ki Gede Sedo ing Lautan. 

Pada tahun 1547, Ki Gede Sedo Ing Lautan menempati posisi Kerajaan Palembang yang telah lama vakum sebagai raja ke-2. Ia berkuasa hingga tahun 1552.

Salah seorang suro (perwira) Kerajaan Demak bernama Ki Gede Ing Suro yang juga ikut dalam rombongan Ki Gede Sedo Ing Lautan kemudian menjadi raja ke-3 di Kerajaan Palembang (1552-1573). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: