Strategi Peranganya Terlalu Sulit Dibaca. Inikah yang Menyebabkan Pajajaran Tak Bisa Ditundukkan Majapahit?
Strategi Peranganya Terlalu Sulit Dibaca. Inikah yang Menyebabkan Pajajaran Tak Bisa Ditundukkan Majapahit?--Ilustrasi_net
Berakhirnya zaman Kerajaan Sunda ditandai dengan dirampasnya Palangka Sriman Sriwacana dari Paktuan Pajajaran oleh Keraton Surosowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf.
Prabu Siliwangi, Raja yang Terkenal dari Kerajaan Pajajaran. Prabu Siliwangi memerintah Kerajaan Pajajaran selama 39 tahun, antara 1482 hingga 1521.
Mungkin di zaman Prabu Siliwangi inilah Kerajaan Majapahit sangat kuat dan berkuasa serta memiliki Armada Laut dan pasukan yang kuat tiak mampun manklukan Pajajaran.
Ada kerajaan kecil di pulau Jawa yang sampai Majapahit Runtuh tidak bisa di taklukan, meskipun Majapahit sangat kuat mengusai lautan dan daratan di Nusantara.
Tapi kerajaan ini sanggup menahan gempuran pasukan Majapahit dan tidak bisa ditaklukan oleh kerajaan Besar ini.
BACA JUGA:Menguak 4 Makam Misterius di Puncak Gunung Salak, Ternyata Ini Kisahnya!
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang pernah berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-16. Namun, ada juga yang menuliskan berdiri pada abad ke-14 hingga abad ke-15.
Kerajaan Majapahit terletak dan berpusat di Jawa Timur, dan dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesar di wilayah Asia Tenggara pada masa lalu.
Dalam catatan sejarah, Majapahit hampir menguasi seluruh daerah Nusantara pada masa itu.
Pendiri Majapahit, Raden Wijaya pada tahun 1293, yang merupakan menantu dari Kertanegara, raja terakhir Singasari.
BACA JUGA:Majapahit Dibawah Kepemimpinan Prabu Siliwangi Tak BIsa Taklukkan Pajajaran! Ada Apa?
Kerajaan Majapahit tidak terlepas dari Kerajaan Singasari. Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara, raja Kerajaan Singasari. Pada tahun 1292 M, terjadi pemberontakan di Singasari yang dilakukan oleh Jayakatwang yang menyebabkan runtuhnya Singasari.
Pada waktu itu Raden Wijaya melarikan diri bersama Arya Wiraraja. Raden Wijaya kemudian mendiami sebuah hutan di Trowulan yang merupakan tanah sima pada masa Kerajaan Singasari. Wilayah ini kemudian dinamakan Majapahit.
Penamaan Majapahit didasarkan pada nama buah maja yang banyak ditemukan diwilayah Trowulan serta memiliki rasa yang pahit. Wilayah Majapahit berkembang hingga mampu menarik simpati penduduk Daha dan Tumapel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: