Prabu Siliwangi dan Kekuatan Pajajaran, Inilah Alasan di Balik Kegagalan Majapahit
Prabu Siliwangi dan Kekuatan Pajajaran, Inilah Alasan di Balik Kegagalan Majapahit--Instagram
PAGARALAMPOS.COM – Pada puncak kejayaannya, Majapahit menghadapi satu kerajaan yang tidak dapat mereka taklukkan, yaitu Pajajaran.
Kerajaan Pajajaran, juga dikenal sebagai Kerajaan Pakwan Pajajaran atau Pakuan, merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Sunda yang eksis antara tahun 932-1579 M di wilayah Tatar Pasundan, bagian barat pulau Jawa.
Kerajaan Pajajaran, yang memiliki pengaruh Hindu yang kuat, memiliki ibu kota di Pakuan (sekarang Bogor), Jawa Barat.
Kerajaan ini awalnya didirikan pada tahun 923 M oleh Sri Jayabhupati dan wilayahnya mencakup sekitar sepertiga atau seperdelapan dari pulau Jawa.
BACA JUGA:Majapahit Tidak Mampu Taklukan Pajajaran, Apakah Karena Prabu Siliwangi adalah Raja-Nya?
Raja-raja Sunda Pajajaran berdasarkan catatan sejarah yang memerintah di Pakuan Pajajaran yakni Sri Baduga Maharaja (1482 – 1521) bertahta di Pakuan (Bogor sekarang).
Surawisesa (1521 – 1535) bertahta di Pakuan, dan Ratu Dewata (1535 – 1543) juga bertahta di Pakuan.
Sri Baduga Maharaja mengawali kariernya saat memerintah Kerajaan Pajajaran pada tahun 1482 M hingga 1521 M.
Di bawah naungan Sri Baduga Mahara inilah Kerajaan Pajajaran mengalami puncak perkembangan yang pesat
BACA JUGA:Seberapa Hebat Kerajaan ini? Sampai Majapahit Tak Bisa Meruntuhkannya!
Prabu Siliwangi disebut sebagai seorang muslim, Ia raja berkutnya di Pajajaran.
Prabu Siliwangi katanya di-Islamkan oleh Syekh Hasanuddin atau lebih dikenal dengan sebutan Syaikh Quro yang merupakan seorang ulama besar yang lahir sebelum era Wali Sembilan
Dirangkum dari berbagai sumber sejarah, penerus tahta Prabu Siliwangi yang dianggap paling berhasil adalah Prabu Surawisesa.
Sepeninggal ayahnya yang berkuasa selama 39 tahun, Kerajaan Sunda yang berikbukota di Pakuan Pajajaran tidak meredup kejayaannya.18 Jun 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: