Mengenal Lebih Dalam Suku Kerinci, Suku Tertua Di Sumatera!
Mengenal Lebih Dalam Suku Kerinci, Suku Tertua Di Sumatera!-tangkapan layar-Kompasiana.com
PAGARALAMPOS.COM - Di Tanah air kita ada Provinsi Jambi yang Memiliki alam yang luas dan indah, serta dikelilingi oleh gunung dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut.
Diwilayah ini tinggal salah satu suku tertua di Indonesia, yaitu suku Kerinci. suku Kerinci atau disebut Uhang Kinci atau Uhang Kincai dalam bahasa Kerinci.
Dimana Suku Kerinci adalah suku bangsa atau kelompok etnik pribumi Sumatera yang mendiami wilayah Dataran Tinggi Kerinci dan sekitarnya.
Dalam Secara administratif saat ini berada di wilayah kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Merangin dan Bungo.
Selain itu, etnis Kerinci juga merantau ke Semenanjung Tanah Melayu sejak abad ke-19 Masehi.
Nenek moyang Suku Kerinci diperkirakan berasal dari para penutur Austronesia awal yang bermigrasi sejak 3500 tahun yang lalu. Bukti-bukti arkeologis kedatangan nenek moyang orang Kerinci seiring dengan migrasi Austronesia seperti beliung persegi, tembikar tataplandas dan slipmerah, rumah panggung, pertanian padi, megalitik Batu Silindrik, dan Tempayan Kubur.
Salah satunya yaitu suku Kerinci atau Kincai merupakan orang-orang yang mendiami wilayah dataran tinggi Kerinci, Jambi.
Banyak yang bilang karakter mereka istimewa, secara fisik yakni wajahnya yang tampan dan cantik, merupakan salah satu identitas fisik orang-orang Kerinci.
Masyarakat Kincai dianggap sebagai pusat peradaban Melayu tertua yang ada di muka bumi ini. Hal tersebut dibuktikan dengan peninggalan benda cagar budaya yang berada di negeri Atas Angin ini.
Banyak yang menjuluki Kerinci sebagai Atap Sumatera. Pada perkembangannya, orang Kincai mendiami 2 wilayah yang secara administratif berbeda, yakni Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
BACA JUGA:Suku Tionghoa, Memiliki 4 Keturunan di Sumatera Selatan
Namun sayangnya, hingga saat ini sejarah serta budaya Kerinci termasuk tulisan asli Kerinci atau aksara Incung belum terdokumentasikan dengan baik, sebagian belum digali dan sisanya telah terlupakan.
Di dalam suku Kerinci sendiri pemimpin atau Raja dikenal dengan sebutan Tua-tua atau artinya orang yang paling dituakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarmukomuko