8 Suku Asli Kalimantan, Miliki Keanekaragaman Budaya

8 Suku Asli Kalimantan, Miliki Keanekaragaman Budaya

8 Suku Asli Kalimantan, Miliki Keanekaragaman Budaya--

PAGARALAMPOS.COM - Wajib Diketahui! Ini 8 Suku Asli Pulau Kalimantan, Salahsatunya Suku Kut

Tak mengherankan jika pulau ini dihuni oleh berbagai suku asli Kalimantan. Suku apa saja itu?

Di bawah ini akan diulas suku – suku yang mendiami Pulau Kalimantan. Yang mana adat istiadat serta budaya masih mereka lestarikan secara turun – temurun. Dan mereka hidup berdampingan dengan damai bersama suku lainnya.

Inilah 8 suku yang ada di Pulau Kalimantan yang wajib anda ketahui!

BACA JUGA:Penuh Misteri, Mengungkap 3 Legenda Yang Terdapat di Gunung Kelud

Suku Hakka

Suku Hakka di Kalimantan banyak berdomisili di Kota Singkawang. Yang merupakan kawasan pecinan di Indonesia, dengan penduduknya adalah orang Hakka. Populasi Suku Hakka terus mengalami peningkatan setiap tahun. Dan pada tahun 2011, tercatat jumlah Suku Hakka adalah 246.306 jiwa.

Kota Singkawang sendiri merupakan kota di Kalimantan Barat yang dikelilingi oleh pegunungan Sakok, Poteng, dan Pasi. Bahkan, nama “Singkawang” pun berasal dari bahasa Hakka, yaitu “San Khew Jong”. Dimana bahasa ini mengacu pada sebuah kota di bukit dekat laut dan estuari.

Bahasa Hakka adalah bahasa yang sering digunakan Suku Hakka dalam kegiatan sehari – hari. Dimana bahasa ini terdapat dua dialek, yaitu Dialek Meixian dan Dialek Lufeng. Bahkan, bahasa Hakka juga digunakan oleh orang – orang di Aceh, Belitung, Jakarta, dan Pontianak.

BACA JUGA:HAH! Hanya Satu Kali Berucap, Si Pahit Lidah Mampu Mengubah Orang Menjadi Batu, Darimana Kesaktiannya?

Bugis Pagatan

Suku Bugis ternyata tidak hanya ada di Sulawesi, tapi juga ada di Kalimantan. Tepatnya adalah Suku Bugis Pagatan, yang merupakan keturunan diaspora suku Bugis dari Sulawesi Selatan. Diberi nama “Pagatan” pada akhir nama Bugis karena suku ini mendiami Desa Pagatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu, dan sekitarnya. Di Kalimaantan Selatan, Suku Bugis Pagatan mendiami Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.

Suku ini baru ada pada tahun 1750, yang didirikan oleh Puanna Dekke’. Beliau adalah hartawan asal Tanah Bugis, tepatnya Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan.

Orang Bugis Pagatan adalah sebutan bagi Suku Bugis Pagatan. Yang mana, mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai nelayan. Namun, mereka juga memiliki keahlian membuat sarung tenun yang terkenal, yaitu Sarung Tenun Pagatan.

BACA JUGA:Miliki 5 Suku Asli Ternyata Begini Cara Berbagai Suku Asli Papua Bertahan Hidup, Tertantang Survive?

Suku Melayu Kalimantan Barat

Suku Melayu tidak hanya ada di Pulau Sumatera, tapi juga di Kalimantan. Di Kalimantan Barat, terdapat kesultanan Melayu yang populasinya cukup besar. Suku ini juga dikenal sebagai Suku Melayu Pontianak.

Di tahun 2017, jumlah suku ini mencapai 160.000 jiwa, yang mana sebagian besar penduduknya berdomisili di Pontianak. Suku Melayu Pontianak ini muncul ketika Kesultanan Kadriyah Pontianak didirikan. Dan penduduk asli yang memeluk agama Islam di wilayah Kesultanan Kadriyah adalah Suku Melayu Pontianak.

Orang Melayu Kalimantan Barat menggunakan bahasa sehari – hari bahasa Melayu. Yang mana tutur katanya mirip dengan bahasa Melayu Riau. Dan Kalimantan menjadi tempat asal bahasa Melayu Purba.

BACA JUGA:Kemenparekraf Gandeng BNN Wujudkan Indonesia Bersih dari Penyalahgunaan Narkotika

Suku Kutai

Suku Kutai adalah suku Melayu asli Kalimantan Timur. Suku Kutai awalnya mendiami wilayah pesisir Kalimantan Timur. Suku Kutai sendiri merupakan rumpun Suku Dayak, yaitu Dayat Ot Danum. Biasa juga disebut sebagai Dayak Kutai, atau Urang Kutai.

Suku Kutai mayoritas beragama Islam dan hidup di tepi sungai. Awalnya, Kuta merupakan nama dari teritori tempat bermukim masyarakat asli Kalimantan. Dan berdasarkan jenisnya, Suku Kutai termasuk dalam Suku Melayu di Kalimantan Timur.

Karena Urang Kutai mendiami daerah pesisir dan tepian sungai, kini telah terjadi asimilasi dengan suku pendatang lainnya. Yang mana ciri khasnya sudah mulai hilang. Berbeda dengan Suku Dayak yang masih memiliki kekhasan dalam kehidupan sehari – hari mereka.

BACA JUGA:Keren Abis Dah! Square Bob Style dengan 6 Style Rambut Pendek Wanita Kekinian Lainnya

Suku Dayak

Suku Dayak merupakan suku terbesar yang mendiami Kalimantan. Dimana nama ini diberikan oleh penjajah kepada penghuni Pulau Borneo pada masa penjajahan dulu. Dulunya, Suku Dayak memiliki budaya yang begitu kental yaitu budaya maritim atau bahari. Yang mana ditunjukkan pada nama Orang Dayak, yang berhubungan dengan perhuluan atau sungai.

Suku ini dibagi menjadi enam rumpun besar. Diantaranya Murut, Klemantan, Punan, Iban, Ot Danum-Ngaju, dan Apokayan (Kenyah-Kayan-Bahau). Rumpun Dayak Punan adalah yang paling tua mendiami Pulau Kalimantan. Sementara rumpun Dayak yang lain adalah hasil hasimilasi dari Dayak Punan dan kelompok Proto Melayu.

Dimana, keenam rumpun tersebut terbagi dalam 405 sub etnis. Meski begitu, semua Suku Dayak memiliki kesamaan ciri dan budaya. Diantaranya rumah panjang, hasil budaya berupa tembikar, mandau, sumpit, dan beliong. Termasuk juga ciri khas pada pandangan terhadap alam, mata pencaharian, serta seni tari dan budayanya.

BACA JUGA:Pakai 7 Cara ini! Agar Kamu Bisa Mengatur Keuangan Dengan Baik

Suku Banjar

Suku Banjar adalah suku yang populasinya cukup banyak, bahkan hampir mendiami satu provinsi, yaitu Kalimantan Selatan. Selain Kalimantan Selatan, Suku Banjar juga mendiami Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Suku Banjar berasal dari daerah Banjar, yang telah membaur dengan masyarakat daerah aliran sungai. Diantaranya DAS Bahan, DAS Martapura, DAS Tabanio, dan DAS Barito. Selain itu, Suku Banjar juga memiliki jiwa kemaritiman.

Bahasa sehari – hari yang digunakan Suku Banjar adalah Bahasa Banjar. Dimana bahasa ini telah berkembang sejak Kerajaan Negara Dipa dan Daha yang bercorak Hindu – Budha. Bahkan hingga datangnya Islam ke Tanah Banjar.

BACA JUGA:Catat! Inilah 6 Tips Cara Mengelola Uang untuk Mahasiswa Baru yang Merantau

Bahasa Banjar sendiri sudah memiliki kemiripan dengan bahasa lain, seperti Bahasa Melayu, Bahasa Dayak, bahkan Bahasa Jawa. Bahasa Banjar asli kini hanya dipakai saat ritual aruh adat Kaharingan Dayak Meratus (Banjar Arkhais).

Suku Paser

Suku Paser berasal dari Kalimantan Timur, yaitu di Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kota Balikpapan. Sebagian besar suku ini memeluk agama Islam dan Kristen. Dan telah mendirikan Kerajaan Islam, yaitu Kesultanan Paser.

Tidak seperti suku lainnya yang berada di dekat perairan, Suku Paser justru bermukim di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut. Namun kini Suku Paser telah mendiami pemukiman bersama masyarakat lainnya.

BACA JUGA:Satgas Yonarmed 16/TK Gagalkan Barang Penyundupan di Entikong

Suku Tidung

Suku Tidung berasal dari Kalimantan Utara. Selain itu, suku ini juga mendiami Malaysia, tepatnya di negeri Sabah. Yang mana, Suku Tidung awalnya memiliki kerajaan, yaitu Kerajaan Tidung.

Bahasa yang digunakan oleh Suku Tidung adalah Bahasa Tidung dengan dialek Tarakan. Beberapa kata dari bahasa Tidung memiliki kemiripan dengan bahasa suku di Kalimantan lainnya.

Ada yang beranggapan bahwa Suku Tidung memiliki kekerabatan dnegan Suku Dayak. Namun, karena Suku Tidung beragama Islam, tidak dianggap dalam Suku Dayak. Tetapi dikategorikan suku yang berbudaya Melayu.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: