Adat Istiadat Masih Kental, Ini Sejarah Suku Dani dan Asmat Papua

Adat Istiadat Masih Kental, Ini Sejarah Suku Dani dan Asmat Papua

Adat Istiadat Masih Kental, Ini Sejarah Suku Dani dan Asmat Papua--

Meski berasal dari suku yang sama, namun Suku Asmat yang tinggal di pesisir dan pedalaman sangat berbeda. 

Perbedaan mereka dapat dilihat dari cara hidup sehari-hari, dialek bahasa yang digunakan, ritual adat, dan struktur sosialnya.

Suku Asmat yang tinggal di daerah pesisir tersebar di sekitar pantai Laut Arafuru. Sedangkan Suku Asmat yang hidup di pedalaman berada di pegunungan Jayawijaya.

Suku Asmat yang tinggal di pedalaman hutan, mereka tinggal di sekitar rawa-rawa yang kondisi sekitarnya sangat terbatas. Batu yang biasa kita lihat di pinggir jalan bisa sangat berharga bagi mereka, bahkan dijadikan mas kawin. Hal ini dikarenakan di tempat mereka tinggal jarang terdapat batu. Padahal batu sangat penting dalam kehidupan mereka sehari-hari, seperti bahan membuat palu, kapak, dan peralatan lainnya.

BACA JUGA:Memiliki Kisah yang Panjang, Inilah 3 Suku Tertua Asli Papua Barat Menjadi Bagian Penting Kekayaan Indonesia

Orang Asmat memiliki ciri-ciri fisik meliputi tinggi tubuh termasuk tinggi, bahkan untuk ukuran tubuh orang Indonesia pada umumnya. Para wanitanya memiliki tinggi rata-rata 162 cm, sementara para pria sekitar 172 cm.

Mereka tinggal di sebuah kampung yang biasanya terdiri dari 1 Rumah Bujang yang difungsikan sebagai tempat untuk upacara keagamaan dan upacara adat. Sementara itu rumah lainnya berupa rumah tinggal yang biasanya dihuni oleh 3 keluarga.

Mata pencaharian utama suku Asmat adalah bekerja di lingkungan sekitar, misalnya berkebun atau berburu. Cara berkebun dan berburu yang dilakukan juga masih sederhana dan tradisional.

Sehari-hari mereka makan ikan atau daging binatang hasil buruan. Sagu merupakan bahan makanan pokok yang kemudian diolah menjadi bulatan-bulatan kemudian dibakar. Makanan istimewabagi warga Asmat adalah ulat sagu. Sebelum dimakan, ulat sagu dibungkus dengan daun nipah lalu ditaburi sagu, kemudian dibakar.

BACA JUGA:Selain Indah, Ternyata Gunung Lawu Menyimpan Banyak Sejarah, Bisa Melakukan Meditasi di Makam?

2. Suku Dani

Suku Dani adalah kelompok masyarakat yang mendiami Lembah Baliem. Suku ini telah tinggal di lembah selama sekitar ratusan tahun yang lalu. Secara umum, Suku Dani bermukim di wilayah pegunungan tengah Papua. Namun, orang-orang Dani bukan satu-satunya suku yang bermukim di wilayah tersebut.Selain di tempat ini, Suku Dani juga bermukim di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Puncak Jaya.

Orang-orang Dani umumnya berkerja sebagai petani. Mereka dikenal sangat terampil dalam bertani dan telah menggunakan peralatan yang cukup maju di masa lalu. Contoh alat-alat pertanian yang digunakan adalah pisau dan kapak batu yang terbuat dari bambu ataupun tulang binatang. Suku Dani juga membuat tombak dari kayu galian yang dikenal sangat kuat dan berat.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: