Mengenal Anne Rice, Novelis Genre Fiksi Gotik, Sastra Erotik, dan Sastra Kristen (04)

Mengenal Anne Rice, Novelis Genre Fiksi Gotik, Sastra Erotik, dan Sastra Kristen (04)

Mengenal Anne Rice, Novelis Genre Fiksi Gotik, Sastra Erotik, dan Sastra Kristen--google.com

Berbulan-bulan sebelum Michele jatuh sakit, Anne kemudian menjelaskan bahwa ia mengalami mimpi kenabian bahwa putrinya sekarat karena terdapat sesuatu yang salah dengan darahnya.

Michele meninggal pada tahun 1972 tak lama sebelum berusia 6 tahun. Anne kemudian melahirkan Christopher di Berkeley, California pada tahun 1978, yang kemudian menjadi penulis terlaris dengan caranya sendiri. 

Ia menerbitkan novel pertamanya pada usia 22 tahun. 

BACA JUGA:Castle Rock Season Dua, Misteri Sosok Malaikat yang Mengangkat Seorang Nabi Dari Para Penyihir (02)

Anne yang mengakui dirinya pecandu alkohol, dan suaminya berhenti minum alkohol pada pertengahan tahun 1979, sehingga anak mereka tidak akan memiliki kehidupan yang sama seperti Anne saat kecil.

Karier Penulisan – Pengaruh: Anne menyebut Charles Dickens, Virginia Woolf, John Milton, Ernest Hemingway, William Shakespeare, Brontë bersaudari, Jean-Paul Sartre, Henry James, Arthur Conan Doyle, H. Rider Haggard, dan Stephen King memiliki pengaruh terhadap karyanya. 

BACA JUGA:Castle Rock, Serial Psychological-Horror Adaptasi karya Keren Stephen King

Ia berulangkali membaca novel ‘Firestarter’ karya Stephen untuk mendapatkan ilham, dengan mengatakan;

"saya mempelajari novel itu, Firestarter setiapkali saya tersekat. Membaca beberapa halaman pertama Firestarter membantu saya untuk terus maju." 

Interview with the Vampire: Pada tahun 1973, saat masih berduka karena kehilangan putrinya (1966–1972), Anne mengambil cerita pendek yang ditulis sebelumnya, dan mengubahnya menjadi novel pertamanya berjudul ‘Interview with the Vampire' yang laris. 

BACA JUGA:Serial Castle Rock, Horor Dalam Film Ini Terasa Kelam dan Penuh Adegan Mengejutkan (01)

Ia mendasarkan vampirnya kepada tokoh Gloria Holden dalam Dracula's Daughter dengan mengatakan,

"Bagi saya Interview with the Vampire menetapkan apa itu vampir; yaitu orang-orang yang elegan, tragis, dan peka ini. 

Saya benar-benar hanya mengikuti perasaan itu ketika menulis Interview With the Vampire.

Saya tidak melakukan banyak penelitian apa pun”.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: