Mengenal Lebih Dalam 3 Suku yang Ada di Pulau Jawa

Mengenal Lebih Dalam 3 Suku yang Ada di Pulau Jawa

Mengenal Lebih Dalam 3 Suku yang Ada di Pulau Jawa--

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia merupakan salah satu negeri yang memiliki kekayaan yang melimpah.

Kekayaan tersebut tidak hanya sebatas mengacu dari hasil alamnya saja, tetapi juga ragam suku, bahasa, agama, kepercayaan, dan adat istiadat.

Untuk kekayaan suku bangsa, Indonesia memiliki ratusan nama suku, bahkan ribuan apabila dirinci hingga subsukunya.

Setiap suku memiliki adat dan norma yang berbeda-beda.

BACA JUGA:Masyaallah! Kisah Orang Terakhir Masuk Surga, Saat Masuk Ternyata Malah Heran Melihat Kondisi Surga

Pun demikian, keberagaman tersebut tidak membuat keutuhan bangsa terpecah-pecah.

Sebaliknya, keberagaman menyatu untuk mencapai tujuan masyarakat yang adil dan makmur.

Data suku di Indonesia sendiri pertama kali dihasilkan melalui Sensus Penduduk (SP) 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda.

Namun, pengumpulan data ini sempat terhenti pada masa Orde Baru disebabkan adanya political taboo yang memandang bahwa pembahasan suku adalah upaya yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

BACA JUGA:Antisipasi Anak Mabuk Perjalanan, ini Dia 7 Tips Cegah dan Tangani Mabuk perjalanan Pada Anak

Barulah 70 tahun kemudian, data suku tersebut mulai dikumpulkan kembali pada masa Reformasi oleh BPS melalui SP2000, yang dilanjutkan dengan SP2010.

1. Suku Bagelen

Suku di Pulau Jawa yang pertama adalah Suku Bagelen. Orang Bagelen adalah salah satu subkelompok dari orang Jawa di daerah yang bernama Bagelen. Pada 1830, daerah Bagelen menjadi keresidenan Bagelen, terdiri atas Afdeling Purworejo, Kebumen, dan Wonosobo.

Keresidenan ini berbatasan dengan Keresidenan Pekalongan di sebelah utara, Keresidenan Kedu dan Keresidenan Yogyakarta di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, serta Keresidenan Banyumas dan Keresidenan Tegal di sebelah barat.

BACA JUGA:Tetap Kece Badai dengan Rambut Pixiemu? Padu Padan 5 Outfit Ini Bisa Kamu Lakukan

Sejak tanggal 1 Agustus 1901, Keresidenan Bagelen dihapuskan dan dimasukkan ke dalam Keresidenan Kedu.

2. Suku Badui

Suku di Pulau Jawa yang kedua adalah Suku Badui (bahasa Sunda Badui: Urang Kanékés) atau kadang sering disebut Badui merupakan masyarakat adat dan sub-etnis dari suku Sunda di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang belum terpengaruh modernisasi dan hampir sepenuhnya terasing dari dunia luar.

Sebutan “Badui” merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden).

BACA JUGA:Tetap Kece Badai dengan Rambut Pixiemu? Padu Padan 5 Outfit Ini Bisa Kamu Lakukan

Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Badui dan Gunung Badui yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut.

3. Suku Sunda

Suku di Pulau Jawa yang ketiga adalah Suku Sunda (bahasa Sunda: Urang Sunda) adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat Pulau Jawa, dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup wilayah administrasi Provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan).

Populasi suku Sunda secara signifikan juga dapat ditemukan di wilayah provinsi lain di Indonesia, dan di luar negeri seperti di Jepang, Taiwan, dan negara-negara lainnya sebagai tempat bagi para diaspora Sunda.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: