KEREN! Rumah Kaki Seribu Khas Suku Arfak

KEREN! Rumah Kaki Seribu Khas Suku Arfak

KEREN! Rumah Kaki Seribu Khas Suku Arfak--

PAGARALAMPOS.COM - Ternyata tidak hanya hewan yang berkaki seribu, rumah pun ada yang berkaki seribu.

Inilah rumah adat khas suku Arfak, Papua Barat yang bernama Mod Aki Aksa atau Igkojei serta lebih dikenal dengan sebutan Rumah Kaki Seribu.

Biasanya, rumah panggung mempunyai tiang pondasi yang hanya terdapat di bagian sisi pinggir rumah.

Ternyata tidak hanya hewan yang berkaki seribu, rumah pun ada yang berkaki seribu.

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Suku Minangkabau, Budaya Hingga Pradabannya

Inilah rumah adat khas suku Arfak, Papua Barat yang bernama Mod Aki Aksa atau Igkojei serta lebih dikenal dengan sebutan Rumah Kaki Seribu.

Biasanya, rumah panggung mempunyai tiang pondasi yang hanya terdapat di bagian sisi pinggir rumah.

Namun, berbeda dengan jenis rumah panggung lainnya, rumah ini memiliki tiang pondasi rumah yang tersebar di seluruh bagian bawah rumah dan menjadi tumpuan utama bangunan.

Karena keunikannya inilah, maka rumah adat ini mendapat sebutan Rumah Kaki Seribu.

BACA JUGA:Asal Mula Suku Kisam, Budaya dan Agamanya

Rumah Kaki Seribu mempunyai bentuk yang tidak jauh berbeda dengan rumah panggung pada umumnya.

Atap rumah ini terbuat dari rumput ilalang dan lantainya dari anyaman rotan. Dindingnya cukup kuat karena terbuat dari kayu yang disusun horizontal-vertikal dan saling mengikat.

Dengan tinggi rata-rata sekitar 4-5 meter dan luas kurang lebih 8×6 meter, rumah ini cukup besar dan nyaman untuk menjadi tempat tinggal.

Tiang-tiang yang sangat banyak itu, mempunyai diameter 10 centimenter per tiangnya dan disusun dengan jarak kurang lebih 30 centimeter antar tiang.

BACA JUGA:Kasad Peduli Pendidikan Santri, Ponpes An-Nawawi Tanara Dibantu Kendaraan Operasional

Kerapatan inilah yang menjadikan rumah ini unik dan terlihat berkaki banyak.

Keunikan yang tidak kalah menariknya adalah, desain rumah yang hanya mempunyai 2 pintu tanpa ada pintu lain, bahkan jendela pun tidak ada.

Seperti halnya desain tiang penyangga rumah yang banyak, keunikan ini pun dibuat bukannya tanpa maksud.

Tingginya rumah, banyaknya tiang pondasi, dan desain yang relatif tertutup ternyata dimaksudkan untuk menghindarkan keluarga yang tinggal dari hewan buas dan udara dingin serta bencana alam seperti badai.

BACA JUGA:Mengenal Suku Mentawai dan 4 Marga Besarnya

Terlebih dari itu, kondisi masyarakat yang sering bertikai pun menjadi alasan bentuk Rumah Kaki Seribu yang tampak tidak lazim ini.

Maksudnya adalah agar mereka yang tinggal di rumah ini tetap aman dari ancaman musuh dengan pengawasan yang mudah karena rumah berada di tempat tinggi dan hanya memiliki 2 pintu sebagai akses masuk dan keluar.

Seiring berkembangnya modernisasi dan para transmigran dari propinsi lain yang banyak berdatangan ke Papua Barat, Rumah Kaki Seribu sudah sangat jarang ditemui di kota besar.

Masyarakat yang masih menggunakan rumah unik ini adalah penduduk asli Arfak dan biasanya berada jauh di pedalaman, terutama di bagian tengah sekitar Pegunungan Arfak.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: