Kemenparekraf Kembali Fasilitasi Pembiayaan Produksi Film Indonesia Melalui Skema Finscoin

Kemenparekraf Kembali Fasilitasi Pembiayaan Produksi Film Indonesia Melalui Skema Finscoin

Kemenparekraf Kembali Fasilitasi Pembiayaan Produksi Film Indonesia Melalui Skema Finscoin-tangkapan layar-kemenparekraf.go.id

BACA JUGA:Cowok Wajib Punya Nih! Ini 5 Rekomendasi Jaket Pria Tampil Stylish Setiap Saat!

Pendanaan untuk ketiga produksi film tersebut dibuka melalui platform website www.bizhare.id dan aplikasi Bizhare. 

Menparekraf Sandiaga sebelumnya juga telah meluncurkan fasilitasi serupa terhadap empat produksi film nasional pada Februari 2023. 

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, dalam "Public Funding Expose" untuk tiga proyek film tersebut beberapa waktu lalu di Jakarta, mengajak serta membuka kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat. 

Ini agar bisa aktif berpartisipasi dalam pembiayaan film Indonesia melalui platform Fintech Securities Crowdfunding (SCF) sebagai alternatif pembiayaan industri film yang telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

BACA JUGA:Cowok Wajib Punya Nih! Ini 5 Rekomendasi Jaket Pria Tampil Stylish Setiap Saat!

"Dalam kesempatan ini saya mengajak bapak/ibu calon investor yang hadir marilah kita bersama-sama mendukung pembiayaan tiga proyek film tersebut melalui platform Fintech SCF sebagai bagian dari dukungan terhadap industri perfilman Indonesia,” ujar Hayun.

Ketua Pokja Pembiayaan Teknologi Finansial dan Program Indonesia Spice Up the World Kemenparekraf, Indriani D. Laratu dalam laporannya mengatakan, dari empat film lokal yang diluncurkan Menparekraf Sandiaga sebelumnya, salah satu film "Mantra Surugana" berhasil mendapatkan pembiayaan dari masyarakat sebesar Rp2,5 miliar hanya dalam waktu tiga hari. 

“Alhamdulillah hanya dalam hitungan menit setelah public funding expose dibuka di platform Bizhare, telah tercatat preorder saham bernilai lebih dari Rp700 Juta dari masyarakat. Kita doakan semoga akan terus bergerak naik dan bisa memenuhi pendanaan bagi tiga proyek film tersebut,” ujar Indriani.

Sementara CEO Adhya Group, Ricky Wijaya, berharap pendanaan untuk tiga proyek film ini dapat memperkuat kebangkitan ekonomi kreatif tanah air, khususnya subsektor film. 

BACA JUGA:5 Surga Tersembunyi di Pulau Enggano Paling Hits, Rekomendasi Wisata Bahari Buat Kalin Nih!

"Industri perfilman mulai bangkit dan ramai kembali. Adhya Pictures merupakan salah satu unit bisnis Adhya Group yang memproduksi berbagai film anak bangsa. Harapannya melalui sinergi dengan Bizhare dan Kemenparekraf, kami bisa membuka kesempatan untuk masyarakat agar bisa berpartisipasi ke project film di Adhya Group," ujar Ricky.

Hal senada disampaikan CEO Bizhare, Heinrich Vincent. Selain mendukung ekosistem perfilman tanah air, ia berharap masyarakat juga dapat melihat potensi investasi di dalamnya. 

"Film merupakan bisnis yang sangat menarik sebagai pilihan investasi, karena potensi keuntungan investasinya bisa berkali-kali lipat, bergantung dari genre film, cerita, sutradara, produser, dan antusias masyarakat akan film tersebut," ujar Vincent.

Turut hadir dalam acara film investor gathering tersebut, Direktur Utama Perum Produksi Film Negara/PFN, Dwi Heriyanto; Hanung Bramantyo, Jeremy Thomas, Lukman Sardi, serta calon investor dan insan perfilman lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenparekraf.go.id