Sherlock Holmes Detektif Fiktif yang Diidolakan Hingga Diinginkan Benar-Benar Ada (02)

Sherlock Holmes Detektif Fiktif yang Diidolakan Hingga Diinginkan Benar-Benar Ada (02)

PAGARALAMPOS.COM - Sejak 1881, Holmes menyewa kamar di Baker Street 221B, London, sebagai tempat tinggal sekaligus tempat praktiknya. 

Hingga kedatangan Watson, Holmes bekerja sendiri, sesekali mempekerjakan agen yang berasal dari masyarakat kalangan bawah, meliputi sejumlah informan dan sekelompok anak jalanan yang disebutnya ‘Baker Street Irregulars’ (laskar anak-anak jalanan Baker Street). 

Anak-anak jalanan itu muncul dalam tiga cerita, yaitu Penelusuran Benang Merah, Empat Pemburu Harta, dan Si Bungkuk. 

BACA JUGA:Perspektif Pembangunan Sentra Budaya dan Seni Pagaralam

Hanya ada sedikit keterangan mengenai keluarga Holmes. Orangtuanya tidak pernah disebut-sebut dalam cerita.

Ia hanya pernah menyatakan bahwa dirinya merupakan keturunan tuan tanah pedesaan. 

Dalam kisah Penerjemah Bahasa Yunani, Holmes mengatakan bahwa paman buyutnya adalah Horace Vernet, seorang seniman Prancis. 

Kakaknya yang lebih tua tujuh tahun, Mycroft, adalah pejabat pemerintah yang muncul dalam tiga cerita.

Yaitu Penerjemah Bahasa Yunani, Kisah Penutup, dan Kasus Pencurian Rancangan Kapal Selam Bruce-Partington, serta disebutkan dalam satu cerita, Petualangan di Rumah Kosong. 

BACA JUGA:Akulturasi Budaya Islam dan Besemah: Saling Melengkapi, Saling Mewarnai

Pekerjaan Mycroft cukup unik karena ia hanya bertindak sebagai juru pengingat atau kamus berjalan bagi segala aspek kebijakan pemerintah. 

Mycroft dideskripsikan jauh lebih berbakat daripada Holmes dalam hal observasi dan deduksi, tetapi tidak memiliki kemauan dan stamina sekuat Holmes. 

Kakak Holmes itu dikisahkan lebih suka menghabiskan waktunya bersantai-santai di Klub Diogenes.

BACA JUGA:Bingkai Budaya, Mengenal Kekayaan 14 Sastra Besemah Lama Warisan Leluhur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: