Apa! Setelah Idul Fitri Ada Tradisi Syawalan? Simak Maknanya Dalam Islam

PAGARALAMPOS.COM, Pagar Alam -  Syawalan atau Lebaran Ketupat adalah tradisi silaturahmi dan bermaaf-maafan setelah Idul Fitri. Lebaran Ketupat dilaksanakan seminggu setelah Idul Fitri atau 1 Syawal.

Makna syawalan dalam Islam bisa dipahami lebih mendalam. Momen tersebut yang berlangsung setelah perayaan hari raya Idul Fitri.

BACA JUGA:Ini 7 Nama Mahasiswa Asal Pagar Alam yang Terjebak di Perang Sudan, Ada Perempuanya?

Terkadang pada masing-masing daerah masih terdapat tradisi lainnya usai perayaan hari raya Idul Fitri selesai. Tradisi tersebut itulah yang biasa dikenal dengan istilah Syawalan.

Tradisi Syawalan yang memiliki makna lain yakni Lebaran Ketupat ini dikarenakan, sangat identik dengan masakan ketupat serta opor. Namun bagi kalangan umat muslim masih ada yang belum mengetahui maknanya.

BACA JUGA:Hah! Kok Bisa Telat Haid 1 Bulan? Yuk Simak 8 Penyebabnya Disini

Makna Syawalan dalam Islam Perlu Umat Muslim Ketahui

Syawalan termasuk salah satu wujud perayaan setelah Idul Fitri. Khususnya bagi sebagian besar kalangan umat muslim yang ada di Indonesia.

Sebagian besar umat muslim juga mengenal tradisi syawalan dengan istilah halal bihalal. Momen tersebut sebagai ajang silaturahmi. Terlebih setelah selama satu tahun sibuk dengan berbagai kepentingan masing-masing.

BACA JUGA:The Haunting of Hill House, Tragedi dalam Rumah di Atas Bukit

Tentu saja syawalan tersebut memberikan makna tersendiri. Untuk itu, menjadi rutinitas bagi kebanyakan umat muslim.

Menurut Islam, tradisi Syawalan sebagai momen pembersihan diri. Baik itu dari segala dosa dengan sesama manusia agar saling bermaaf-maafan. Secara spiritual, syawalan tersebut menjadi momen yang tepat.

BACA JUGA:7 Mahasiswa Asal Pagar Alam Terjebak di Perang Sudan, Ada yang Tahu?

Umat muslim bisa melakukan introspeksi diri dari segala kesalahan yang telah dilakukan selama satu tahun terakhir.

Sumber: harapanrakyat.com