Wow Benarkah Merokok Bisa Meredakan Stres, Mitos atau Fakta?

Wow Benarkah Merokok Bisa Meredakan Stres, Mitos atau Fakta?

Wow Benarkah Merokok Bisa Meredakan Stres, Mitos atau Fakta? --

Wow Benarlah Merokok Bisa Meredakan Stres, Mitos atau Fakta? 

JAKARTA,PAGARALAMPOS.COM - Merokok terbukti dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Mulai dari penyakit paru-paru, jantung sampai kanker. 

Anjuran berhenti merokok pun mudah kamu temukan di  di ruang publik, layanan kesehatan, maupun media massa. Kendati demikian, masih banyak orang yang terjerat kebiasaan merokok. Salah satu yang sering dijadikan adalah rokok dinilai mampu meredakan stres.

Ketika seseorang merokok, nikotin mencapai otak dalam waktu sekitar sepuluh detik. Pada awalnya, nikotin meningkatkan suasana hati dan konsentrasi, mengurangi kemarahan dan stres, melemaskan otot dan mengurangi nafsu makan. 

BACA JUGA:6 Tips Cerdas Kelola Uang THR biar Gak Habis Cuma-cuma

Namun, pada kenyataannya ini hanyalah efek sementara dan seseorang akan terjebak di lingkaran setan untuk merokok terus menerus.

Benarkah Merokok Bisa Meredakan Stres?

Dilansir dari laman Mental Health, penelitian membuktikan sebaliknya. Merokok  justru meningkatkan kecemasan dan ketegangan.

Nikotin menciptakan rasa relaksasi secara langsung, sehingga perokok berkeyakinan kalau nikotin dapat mengurangi stres dan kecemasan. 

BACA JUGA:Gempa M 7,3 Berpotensi Tsunami Guncang Kepulauan Mentawai Sumut!

Perasaan ini bersifat sementara dan selanjutnya akan timbul gejala penarikan dan keinginan yang meningkat untuk merokok. Merokok mengurangi gejala penarikan, tetapi tidak mengurangi kecemasan ataupun stres.

Penggunaan nikotin lama kelamaan menyebabkan perubahan di otak, yang kemudian menyebabkan gejala penarikan ketika pasokan nikotin berkurang. Merokok untuk sementara mengurangi gejala penarikan ini dan karenanya dapat memperkuat kebiasaan tersebut.

Penelitian juga menunjukan kalau orang yang depresi dua kali lebih mungkin untuk merokok dibandingkan yang tidak depresi.

Kebanyakan orang mulai merokok sebelum menunjukkan tanda-tanda depresi, jadi tidak jelas apakah merokok menyebabkan depresi atau depresi mendorong orang untuk mulai merokok. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: