Menag Saksikan, Masuk Abad Kedua Kiai Sepuh Ingatkan Pengurus NU Ikhlas, Kompak, dan Jadi Juru Damai Dunia
Mustasyar PBNU KH Nurul Huda Djazuli (bersorban putih)-kemenag.go.id -kemenag.go.id
JOMBANG, PAGARALAMPOS,COM - Gelaran Tasyakuran 1 Abad NU dan Doa untuk Muassis-Masyayikh Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Kamis malam berakhir pada Jumat (17/2/2023) pukul 00.30 WIB. Salah satu hal yang bisa dirangkum dari agenda nasional tersebut adalah pesan dan harapan para kiai sepuh yang hadir kepada NU di usia ke-100 ini.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Tasyakuran 1 Abad NU dan Doa untuk Muassis-Masyayikh Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Kamis (16/2/2023). Acara ini berlangsung dari hingga Jumat dini hari.
Hadir Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar beserta Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan segenap pegurus harian PBNU lainnya, serta sejumlah kiai sepuh NU. Terlihat pula Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas.
Mustasyar PBNU KH Nurul Huda Djazuli dalam kesempatan tersebut mengimbau warga dan pengurus NU senantiasa menjaga keikhlasan dan persatuan di internal organisasi. Menurutnya, inilah yang akan menguatkan jam'iyah dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
BACA JUGA:Blokir Jalan Dibuka, Warga Leluasa Lintasi Hutan Kota Kayuagung
"NU itu harus kompak. Siapa pun yang khidmah dengan NU, jangan sekali-kali (konflik gara-gara) rebut jabatan, rebut kekuasaan," kata pengasuh Pesantren Al-Falah Ploso Kediri ini.
Kiai Nurul Huda yang datang bersama putranya, KH Abdurrahman al-Kautsar (Gus Kautsar) itu juga mengingatkan; mendekati pemilu, para kiai biasanya akan kedatangan tamu "bermacam-macam." Karena itu, ujarnya, kekompakan adalah modal dasar untuk tetap tak tergoyahkan. "Jangan sampai NU pecah!" pesannya.
Peran Internasional
Sementara itu, Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Haris Shodaqoh mengingatkan peran global NU untuk menjadi juru damai sebagai cerminan dari misi kasih sayang universal Islam, rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi semua).
BACA JUGA:ANTAM Targetkan Kinerja Produksi & Penjualan Nikel 2023 Positif
Namun demikian, tambahnya, NU mesti tetap konsisten pada prinsip-prinsip yang telah dicanangkan para pendirinya baik dalam hal akidah, syariah, maupun akhlak.
"NU harus mampu menjaga hal-hal lama yang baik, dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik, al-muhafadhah 'alal qadimish shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah, tanpa keluar dari ajaran salafus shalih," kata Wakil Rais 'Aam PBNU KH Anwar Iskandar yang memandu acara itu menyimpulkan.
Sebelumnya, Kiai Anwar juga menyampaikan sejumlah capaian fenomenal, yakni Muktamar Internasional Fikih Peradaban I sebagai kelanjutan dari G20 Religion Forum atau R20 yang juga diinisiasi NU. Salah satu butir deklarasi dari pertemuan ulama dunia itu adalah memberi legitimasi kepada Piagam PBB dan PBB itu sendiri sebagai institusi multilateral yang sah dari kacamata syariat.
"NU telah mendeklarasikan sebuah cita-cita besar bahwa kita ingin jadi pelopor dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah dunia," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kemenag.go.id