Mengenang Kecintaan Almaghfurlah KH Cholil Bisri kepada Santri di Acara Haul ke-19

Mengenang Kecintaan Almaghfurlah KH Cholil Bisri kepada Santri di Acara Haul ke-19

Mengenang Kecintaan Almaghfurlah KH Cholil Bisri kepada Santri di Acara Haul ke-19-Foto: Ist-

REMBANG, PAGARALAMPOS.COM - KH Cholil Bisri lahir di Rembang tanggal 12 Agustus 1942 bertepatan dengan tanggal 27 Rajab 1263 H. 

Mbah Cholil adalah putra pertama dari pasangan KH Bisri Mustofa bin H Zaenal Mustofa dengan Nyai Hj Ma’rufah binti KH Cholil Harun Kasingan Rembang.

KH Kholil Harun sendiri merupakan pendiri Pesantren Kasingan Rembang. Pondok Kasingan mengalami masa keemasan pada tahun 1935 dengan ribuan santri. 

Beberapa alumni yg menjadi tokoh besar, antara lain: KH Bisri Mustofa, KH Machrus Ali Lirboyo, KH Misbah Mustofa Tuban.

BACA JUGA:Diancam Senjata Tajam, Pengendara Motor Ini Serahkan Handphone Kepada Begal

Rinai hujan membasuh Kota Rembang malam itu, kala Haul ke-19 Almaghfurlah KH Cholil Bisri di komplek Pondok Raudlatut Thalibin, Leteh, Jawa Tengah berlangsung dengan khidmat. 

Para jemaah haul tak bergeming menyimak tentang sekilas rekam jejak perjalanan hidup Almaghfurlah KH Cholil Bisri yang penuh cinta dan ketulusan kepada para santrinya. 

Adalah KH Muhammad Hazim Mabrur yang menyampaikan manakib Almaghfurlah KH Cholil Bisri. Ia merupakan santri kesayangan Mbah Cholil sapaan akrab KH Cholil Bisri. 

Kepada para jemaah haul, ia mengisahkan keteladanan dan kecintaan tanpa batas KH Cholil kepada para santri. 

BACA JUGA:Perpu Ciptaker, BPJPH: Bawa Angin Segar untuk Percepatan Sertifikasi Halal Bagi UMK

"Banyak kenangan yang susah dilupakan bersama Mbah Cholil. Beliau sangat dekat dengan santri, sampai-sampai ketika santri pulang beliau masih ingat alamat rumahnya meski jumlah santri saat itu ribuan," ujar KH Hazim Sabtu (27/01/2023).

"Beliau suka memberi nama santri, kalau misal nama gak bagus atau kurang, diubah namanya. Setiap santri yang namanya diubah pasti ada berkahnya. Dan ini dilakukan Mbah Cholil ke semua santri, baik yang mondok atau bukan," sambungnya. 

Pernah ada ngaji Selasa, lanjutnya, Kiai Cholil ada jadwal di Jakarta pada Senin dan Rabu. Demi kecintaannya kepada santri dan ngaji, Kiai Cholil Senin di Jakarta, Selasa pulang ke Rembang, dan Rabu kembali ke Jakarta lagi

"Mbah Cholil mendidik dan menuntun semua santri dengan penuh perhatian. Ibarat mengajar anak-anak diajari berdiri kadang dilepas. Beliau sangat telaten dalam mengajar dan senantiasa mengawasi santrinya meski tengah berada di luar Rembang. Beliau memantau dari jauh bahan ajar sampai di mana, siapa santri yang gak masuk, apa alasan santri tidak masuk dan lainnya meski saat itu Mbah Cholil tengah berada di Makkah," kenang KH Hazim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: