Kuliner Besemah ‘Tinggal Nama’

Kuliner Besemah ‘Tinggal Nama’

Ikan Masak Ghuas-Foto : ist-

PAGARALAM,PAGARALAMPOS  - Aneka kuliner khas Besemah kini sangat sulit didapati, Warga Besemah pun sudah jarang yang membuatnya.

Akibatnya, perlahan tapi pasti, kuliner Besemah ‘lenyap’. “Kuliner Besemah sudah tinggal nama,” ucap Ketua Lembaga Adat Besemah, Satarrudin Tjik Olah, ditemui Pagaralam Pos.

Salahsatu buktinya kata Satar, bisa dilihat di warung-warung kuliner yang ada di kota Pagaralam.

Dia menyebut, umumnya warung-warung itu jarang  yang menjajakan kuliner Besemah. Bahkan tidak ada.

BACA JUGA:Selain Keturunan Cina, Suku di Sumsel Juga ada Keturunan Majapahit.

“Memang ada beberapa warung yang tetap mencoba menjajakan kuliner Besemah. Sayang tidak banyak yang bertahan lama,” ungkapnya.

Selain warung, lanjut Satar, di rumah-rumah warga pun kini jarang-bahkan sulit-untuk menemukan kuliner Besemah.

Jeme Besemah kini jarang yang membuat kuliner Besemah. Ini juga membuat kuliner Besemah lenyap,” katanya.

Lalu mengapa kuliner Besemah mulai dilupakan seperti itu? Menurut Satar ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab.

BACA JUGA:Pernah Kalahkan Pasukan Mongol, Majapahit Gagal Taklukan Pajajaran!

Diantaranya kata dia, karena warga saat ini cenderung tidak bangga dengan budaya sendiri.

“Nampaknya ada kecenderungan jeme kite ini tidak percaya diri. Lebih bangga dengan budaya orang lain, termasuk soal kuliner,” sebutnya.

Karena tidak percaya diri imbuh dia, semua kuliner daerah luar ditiru. Sementara kuliner Besemah sendiri dilupakan.

Seperti dicontohkannya nasi ibat. Saat ini warga lebih menyukai nasi kotak ketimbang nasi ibat. “Padahal dari sudut budaya, nasi ibat merupakan ciri khas Besemah,” terangnya. 

BACA JUGA:Penuh Aura Mistis dan Supranatural. Ini 4 Fakta Tentang Makam Misterius di Gunung Salak

Mungkin karena faktor rasanya? Satar meyakinkan, semua kuliner Besemah memiliki citarasa yang khas.

Tidak didapati di kuliner dari daerah lainnya. “Semuanya memiliki citarasa tersendiri. Disukai semua orang,” katanya memastikan.

Harus Dihidupkan Kembali

Sadar bahwa kuliner kuliner Besemah sudah ‘lenyap’ Satar bertekad untuk berbuat sesuatu.

Bersama Lembaga Adat Besemah, Satar berencana untuk mendorong berbagai pihak untuk menggalakkan kuliner Besemah lagi.

BACA JUGA:Milik Ribuan Prajurit Yang Hebat, Mahapati Yang kuat Masih tidak mampu Taklukan Kerajaan Ini!

“Kami masih mencari orang yang mau untuk berbuat. Katakanlah mau membuat warung yang isinya berupa kuliner Besemah,” katanya.

Jika ada Satar akan mendorong dan memberikan semangat kepada orang tersebut.

Selain itu Satar akan berupaya agar Pemkot Pagaralam juga bisa membantu.

Pemkot diharapkan bisa membuat regulasi maupun iven yang berhubungan dengan kuliner.

BACA JUGA:Ini Alasan Suku Tionghoa Datang ke Sumatera Selatan, Gegara Peperangankah?

“Mungkin bisa dibuat semacam Perda. Atau juga diadakan kontes masakan, seperti beberapa tahun yang lalu,” ucapnya.

Dirinya yakin, jika itu semua berjalan, kuliner Besemah bisa kembali hidup.

Dengan demikian salahsatu warisan budaya tersebut dapat lestari, tidak punah.

“Kita harus berbuat sekarang juga. Ini sangat penting,” pungkasnya*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: