Heboh Saksi Robohnya Tembok MTsN 19 Pondok Labu: Seperti Terjadi Gempa, Guru Ucap Allahu Akbar!
Akibat banjir mengakibatkan rubuhnya tembok sekolah yang menewaskan 3 siswa MTSN 19 Pondok Labu.-tangkapn layar video--disway.id -disway. id
JAKARTA, PAGARALAMPOS - Pramubakti MTsN 19 Pondok Labu, Sri Yatini (49) memberikan kesaksiannya saat detik-detik tragedi nahas sebelum tembok roboh terjadi.Awalnya Sri Yatini mengaku sempat berdiri di sudut sekolah untuk melihat sekaligus mengawasi anak-anak yang sedang bermain hujan.Tidak ada kecurigaan yang dipikirkan oleh Sri Yatini , karena satu minggu sebelumnya sekolah ternyata juga tergenang banjir dan tidak ada hal buruk terjadi."Di sudut sekolah saya berdiri, supaya mantau anak-anak agar tidak berenang. Sebab, satu minggu sebelumnya sekolah kami juga banjir dan sekarang lagi dan memakan korban," kata Sri
BACA JUGA:Merayakan HUT TNI Ke-77, Polsek Jarai dan Pajar Bulan Berikan Surprise Ke Koramil
Yatini kepada wartawan pada Kamis, 6 Oktober 2022.Akan tetapi saat sedang mengawasi, anak-anak malah keluar ke sudut kiri lapangan padahal hujan semakin deras turun.Dari situ sejumlah anak-anak mulai berenang setelah terlihat ketinggian air sudah mencapai sekitar 30 centimeter.Tak hanya tinggal diam, tetapi Sri Yatini beserta wali kelas, guru piket, dan beberapa pramubakti lainnya sudah melarang anak-anak untuk berenang. Namun, tidak dihiraukan."Kami pantau nggak ada masalah, anak-anak berenang tapi sudah dilarang guru, karyawan, guru piket sudah larang keras," ujar Sri."Begitu guru piket bilang anak-anak jangan
BACA JUGA:Hitungan Mandiri Lampaui Sejuta Sambung Pucuk Batang Kopi berenang,
saya tinggal ke ruang TU (tata usaha) karena saya menyelamatkan barang di TU. Itu air baru sedengkul (lutut)," sambungnya.Sri mengaku kaget saat melihat luapan air menghantam kaca sampai pecah saat dirinya tengah menyelamatkan barang-barang berupa sepatu hingga tisu di ruang TUBahkan Sri sampai merasa ada gempa bumi datang dari bawah kakinya. Suasananya sangatlah mencekam."Setelah saya selamatkan sepatu, tissue, begitu juga air bah langsung datang gitu kemudian kaca pecah dan seperti di bawah kaki itu seperti terjadi gempa," paparnya."Saya enggak tahu di belakang itu tembok sudah roboh," tuturnya
BACA JUGA:KPK Ingatkan Tidak Boleh Intervensi ke Saksi Lukas Enembe: Ada Sanksi Hukumnya menambahkan.Sri juga
mengaku mendengar para guru mengucap kata 'Allhu Akbar' saat air dengan kencangnya menghantam sekolah.Maka dari itu Sri mengaku bahwa kini dirinya merasakan trauma dengan kejadian yang menewaskan setidkaknya 3 siswa."Saya rasa sendiri suara retakan kaca seperti gempa, sampai kami dan guru ucap Allahu Akbar," pungkasnya."Kami seperti didorong air, saya duluan bersama guru akidah akhlak keluar," tambah Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id