Merapi Barat Penyumbang Stunting Tertinggi

Merapi Barat Penyumbang Stunting Tertinggi

Foto: Heru/Pagaralam Pos Lidyawati--

LAHAT, PAGARALAMPOS.CO - Banyaknya perusahaan pertambangan batu bara, tidak menjamin masyarakat di Kecamatan Merapi Area, Kabupaten Lahat jadi kaya. Buktinya, Kecamatan Merapi Barat, malah jadi daerah penyumbang stunting tertinggi di Kabupaten Lahat.

Ketua TP PKK Kabupaten Lahat, Lidyawati SHut MM mengungkapkan, dari 48 persen kasus stunting di Kabupaten Lahat sudah mengerucut menjadi 22 persen. Kecamatan Merapai Barat menjadi penyumbang terbesar khususnya Desa Suka Marga yang mencapai 136 kasus stunting.

"Data itu berdasarkan Survei Standar Gizi Indonesia, yang  dikeluarkan oleh Kemenkes tahun 2021,"ujar Lidyawati didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, H Ujang Kurniawan SE MM, Jumat 16 September 2022.

Lidyawati tak menepik jika di wilayah Merapi Barat banyak terdapat perushaan tambang batu bara, sehingga untuk membangun ataupun mewujudkan kesehatan masyarakat, sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan yang menumpang berusaha di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Tarif Angkot Naik, Orang Tua Antar Anak Sampai ke Sekolah

"Bukan lagi harapan, tapi itu sudah kewajiban pihak perusahaan mencerdaskan dan menyehatkan masyarakat di wilayah usahanya," tegasnya.

Kondisi itu, tentu saja menjadi perhatian dirinya dalam berupaya mengentaskan kasus stunting di wilayah tersebut. Namun, Lidyawati mengatakan, kondisi itu sudah menjadi tugas bersama, membutuhkan sinergi dari semua pihak.

Apalagi, hal itu sudah menjadi program nasional, dimana pada tahun 2024 stunting ditargetkan berada di angka 14 persen.

"Kita terus berupaya mengentaskan stunting. Kita bersama Dinas Dalduk dan KB memberikan edukasi dan penyampaian materi kepada tokoh agama, tokoh masyarakat di wilayah merapi," sampainya.

BACA JUGA:Sosialisasikan Program Bangga Kencana ke Toga dan Toma

Sementara, Kades Suka Marga, Rislansyah membantah jika kasus stunting di desanya mencapai angka ratusan. Menurut dia, data tersebut, merupakan data lama beberapa tahun lalu. Berdasarkan data dari bidan desa dan kader stunting, kasus stunting hanya sedikit, hanya satu kasus. "Kita tidak tahu mengapa data sampai sebanyak itu. Yang jelas kita dukung program pemerintah untuk mengentaskan stunting," pungkasnya. (her18/min3)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: