Terungkap! Ini Pemilik Asli Pistol Glock 17, Hingga Pengakuan Bharada E Soal Kebohongan Skenario 'Baku Tembak'
Bharada E (berbaju hitam)-Foto : PMJ.News-jambiindependent.co.id
PAGARALAMPOS.CO - Tim kuasa hukum Bharada E atau Richard Eliezer, Muhammad Burhanuddin memastikan bahwa senjata api jenis Glock 17 memang milik klienya.
Dia mengatakan, Bharada E telah membuat pengakuan dengan sejujur-jujurnya, bahwa ia turut menembak Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan Glock 17.
Tim kuasa hukum Bharada E atau Richard Eliezer, Muhammad Burhanuddin memastikan bahwa senjata api jenis Glock 17 memang milik klienya.
Dia mengatakan, Bharada E telah membuat pengakuan dengan sejujur-jujurnya, bahwa ia turut menembak Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan Glock 17.Karena itu, Bharada E merasa nyaman dan akan curahan hati terkait fakta sebenarnya tentang kronologi penembakan yang dilakukan Brigadir J.
Deolipa Yumara menuturkan Bharada E melakukan upaya bela paksa terhadap penyerangan yang dilakukan Brigadir J.
Bharada E mengaku bahwa cerita yang disampaikannya kepada masyarakat sejauh ini hanya dengan skenario belaka.
"Kronologi kejadian itu yang disampaikan ke publik itu kronologi kejadian yang direkayasa," ujar Deolipa kepada wartawan.
"Artinya, secara kasar atau secara jelaspun itu dibikinkan skenario untuk diperbuat seolah-olah ada kejadian bela paksa," sambungnya.
BACA JUGA:Mahfud MD: Konstruksi Hukum Pembunuhan Brigadir J Akan Tuntas, Tersangka Diumumkan Hari Ini
“Yang mana Bharada E dilakukan secara paksa terhadap upaya penyerangan oleh korban si Yosua," jelas Deolipa.
Menurut Deolipa Yumara, hal itu diungkapkan Bharada E pasca menerima dirinya sebagai pengacara baru jika Anda menggunakan hukum yang lama.
Sementara itu, Bharada E telah menyatakan bahwa peristiwa yang disebut baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo itu tidak pernah terjadi.
Melainkan terjadi peristiwa penembakan yang telah melibatkan dirinya karena paksaan dari atasannya.
"Kalau informasi tidak ada baku tembak. Pengakuan dia tidak ada baku tembak," ujar Burhanuddin.
Burhanuddin mengatakan bekas proyektil yang berada di TKP hanya alibi saja.Padahal pistol milik Brigadir J, sengaja ditembakkan ke arah dinding agar terkesan ada peristiwa baku tembak.
"Yang itupun adapun proyektil atau apa yang di lokasi alibi. Menembak itu dinding arah-arah itunya," ucapnya.
Bharada E juga sempat mengaku berserah diri kepada Tuhan dan menceritakan kronologinya kepada kuasa hukum baru, yakni Deolipa Yumara.
"Akhirnya dia terbuka mata hati dan dia mulai mulai merasa nyaman, mulai merasa tenteram, dan karena dia berpasrah sama Tuhan, ya sudah," tutur Deolipa.
"Dia Kemudian menceritakan apa yang sebenarnya terjadi melalui hati nuraninya apa yang sebenarnya terjadi pada masa-masa kemarin," sambungnya.
Masih dari penuturan Deolipa Yumara, berdasarkan Bharada E, tim penyidik akan menjelaskan dengan data yang ada, setelah melanjutkan terhadap saksi-saksi pendukung.
"Dia (Bharada E) sudah bilang, ya, kemarin adalah skenario. Sedangkan yang ini adalah yang riil (fakta sebenarnya)," ujar Deolipa.
"Sehingga kemudian dicocokkan oleh penyidik apa yang dia sampaikan dengan data pada saksi dan maupun bukti-bukti yang ada nyatanya autentik akurat,” sambungnya.
Deolipa Yumara menjelaskan bahwa sebelumnya penjelasan Bharada E ke publik masih simpang siur tetapi kali ini tidak.
“Artinya, kalau kemarin adalah simpang siur, kalau sekarang artinya tidak, karena dia sudah berbicara," imbuh Deolipa.
"Tinggal dalam penguatan saksi-saksi lain, saksi pendukung dan bukti-bukti," pungkasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jambiindependent.disway.id