Bitcoin vs. Uang Konvensional: Mana yang Lebih Menguntungkan? Jawabannya Mengejutkan!
Bitcoin vs. Uang Konvensional: Mana yang Lebih Menguntungkan? Jawabannya Mengejutkan!--
Bitcoin, di sisi lain, sepenuhnya berbasis digital.
Bitcoin tidak memiliki bentuk fisik dan hanya dapat disimpan dalam dompet digital (wallet) yang berbasis perangkat lunak atau perangkat keras.
Semua transaksi Bitcoin dicatat dalam blockchain, yang merupakan buku besar digital yang dapat diakses oleh siapa saja.
Transaksi menggunakan mata uang konvensional biasanya melibatkan perantara seperti bank atau lembaga keuangan.
BACA JUGA:Asal-usul Emas Monas, Inilah Sosok Orang Telah Menyumbang Emas monas Tersebut!
Misalnya, saat melakukan transfer uang antarnegara, transaksi harus melalui beberapa bank dan dapat memerlukan waktu beberapa hari untuk diproses.
Sementara itu, transaksi Bitcoin bersifat peer-to-peer (P2P), yang berarti transaksi dapat dilakukan langsung antara pengguna tanpa perantara.
Ini memungkinkan transaksi Bitcoin berlangsung lebih cepat, terutama untuk transfer internasional, dan sering kali dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem perbankan tradisional.
Bitcoin memiliki jumlah yang terbatas, yaitu maksimal 21 juta koin yang dapat ditambang.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Sejarah yang Tersembunyi: Gunung Masurai, Eksplorasi Keunikan dan Legenda!
Hal ini membuat Bitcoin lebih mirip dengan emas daripada mata uang konvensional, karena pasokannya tidak bisa ditambah sewenang-wenang.
Dengan keterbatasan ini, Bitcoin diyakini lebih tahan terhadap inflasi yang disebabkan oleh pencetakan uang berlebihan.
Sebaliknya, mata uang konvensional dapat dicetak lebih banyak oleh bank sentral sesuai dengan kebutuhan ekonomi.
Hal ini dapat menyebabkan inflasi, yang berarti nilai mata uang bisa menurun seiring waktu jika jumlahnya terlalu banyak di pasar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
