Pemkot PGA

Benarkah Karena Maraknya Usaha Penggilingan Padi Dorong Kenaikan Harga Beras di Indonesia? Ini Faktanya!

Benarkah Karena Maraknya Usaha Penggilingan Padi Dorong Kenaikan Harga Beras di Indonesia? Ini Faktanya!

Benarkah Karena Maraknya Usaha Penggilingan Padi Dorong Kenaikan Harga Beras di Indonesia? Ini Faktanya!--

BACA JUGA:Ledakan di Mako Brimob Surabaya, 10 Anggota Gegana Terluka, Cek Lengkapnya Disini!

Dia menyarankan pemerintah untuk memberikan kemudahan akses kredit murah kepada penggilingan padi kecil dengan pagu hingga Rp 2,5 miliar.

Sebanyak 95% dari total penggilingan padi nasional adalah penggilingan padi berskala kecil, meskipun rendemen dari penggilingan padi kecil tidak optimal karena tingkat beras pecah yang tinggi.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, memperkirakan bahwa harga beras akan mengalami penurunan menuju level harga eceran tertinggi pada bulan Maret 2024.

Penurunan harga beras, menurutnya, akan didorong oleh panen yang terjadi di beberapa daerah, bukan semata-mata karena impor beras.

BACA JUGA:Kasus Perundungan di Sekolah Meningkat, Pemerintah Akan Bentuk Satgas Khusus untuk Mencegahnya

Dia memperkirakan bahwa harga gabah di tingkat petani akan turun menjadi Rp 6.500 per kilogram.

Arief menegaskan bahwa penurunan harga gabah tidak akan merugikan petani, karena harga tersebut masih di atas Harga Pokok Produksi (HPP) beras.

Dengan dimulainya panen lokal, harga gabah diprediksi akan turun dari rentang Rp 8.600 hingga Rp 8.700 per kg.

Dalam menghadapi dinamika ini, upaya pemerintah dalam memberikan dukungan kepada penggilingan padi kecil dan pengaturan pasar beras akan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas harga beras dan gabah di Indonesia. *

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: