Undercut Modern Tetap Maskulin di Tengah Era Gaya Unisex
Undercut Modern Tetap Maskulin di Tengah Era Gaya Unisex--
Tren grooming pria tak lagi sekadar mengikuti gaya luar negeri, melainkan sudah menjadi budaya urban lokal yang kuat.
Di kota-kota besar Indonesia, kita bisa melihat barbershop independen bermunculan dengan spesialisasi undercut.
Bahkan, ada komunitas pria dengan undercut sebagai bagian dari lifestyle mereka, lengkap dengan produk styling lokal berkualitas.
Ini menunjukkan bahwa gaya maskulin bukan hanya bertahan, tapi juga berevolusi mengikuti dinamika zaman.
BACA JUGA:Vitamin Rambut Perlu Dikonsumsi Rutin
Di balik tampilannya yang maskulin, undercut tetap menyisakan ruang untuk eksplorasi kreatif.
Warna rambut, garis cukur (hair tattoo), atau aksen poni panjang bisa menjadi sentuhan personal yang memberi keunikan.
Potongan ini bukan sekadar seragam gaya, tapi media untuk mengekspresikan siapa diri kita sebenarnya.
Karena sejatinya, gaya rambut bukan hanya tentang tampilan, tapi juga narasi personal yang ingin kita sampaikan kepada dunia.
BACA JUGA:Rambut Kering dan Bercabang Salah Teknik Styling atau Salah Perawatan
Undercut modern telah membuktikan diri sebagai potongan yang tak lekang oleh waktu, mampu beradaptasi dengan berbagai era tanpa kehilangan esensinya.
Ia bukan sekadar tren sesaat, tapi bagian dari identitas pria modern yang sadar akan pentingnya penampilan.
Di tengah dunia yang terus berubah, gaya ini menjadi jangkar—membantu pria tetap berakar sambil melangkah maju.
Maskulin, stylish, dan selalu relevan sepanjang masa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
