Pemkot PGA

Pendekar Si Pahit Lidah Pernah Mendiami Goa Putri di Sumsel, Ini Tujuanya?

Pendekar Si Pahit Lidah Pernah Mendiami Goa Putri di Sumsel, Ini Tujuanya?

Pendekar Serunting Sakti, Ternyata Si Pahit Lidah Pernah Mendiami Goa Putri di Sumsel Untuk Ini!-Kolase-Berbagai Sumber

Setelah memasuki Gua, pada bagian tengah terdapat kumpulan stalaktit yang patah didasar Gua. Konon batu ini adalah Kembang dadar hiasan sebagai pintu masuk rumah sang Putri.

BACA JUGA:Si Pahit Lidah Sang Pendekar Legendaris Sumatera Selatan!

Masuk kedalam lagi terdapat ruang tamu yang cukup luas berada diatas batu ukuran raksasa yang sangat lebar. Disamping ruangan itu terdapat  kolam nya sang putri.

Kolam ini berfungsi sebagai taman air yang kalau ini seperti kolam ikan.

Nah tepat di tengah kolam itu terdapat pendapuran (dapur) yang pada ujung dalamnya terdapat bak penampungan air dari batu alami yang berbentuk cekungan dan airnya tidak pernah kering.

Dari tempat ini menuruni anak tangga dan menemukan balai pertemuan yang terbuat dari batu lempengan ukuran raksasa juga.

Menurut cerita, dahulu kala berfungsi sebagai panggung atau balai pertemuan. Dari tempat ini ada juga anak tangga yang menuju ke lantai dua yang berfungsi sebagai ruangan istrihat.

BACA JUGA:SAKTI! Selain Sumpahnya Bisa Jadi Kenyataan, Begini Kisah Si Pahit Lidah dan 'Tari Kebagh' di Sumsel

Namun sayang tangga untuk naiknya sudah keropos. Menuju lokasi lain, berikutnya adalah pembaringan sang Putri yang berada diatas batu yang lumayan agak tinggi.

Nah, dibawahnya terdapat kolam pemandian sang Putri yang terkenal menurut mitos masyarakat disini, jika mandi atau mencucui muka di pemandian ini maka akan terlihat awet muda.

Air yang melintasi gua ini adalah muara air dari perbukitan yang di sebut aliran air Sumuhun ( permohonan ). Ternyata airnya sangat dingin dan segar sekali sewaktu membasuh muka.

Banyak juga para wisatawan yang datang untuk mandi di lokasi ini setiap harinya.

Airnya yang jernih dengan dasar batu kali kecil yang dangkal seukuran betis orang dewasa menjadikan tempat ini sangat diminati orang-orang.

BACA JUGA:Selain Pixie Style, Wet Look Style jadi Salah Satu dari 6 Model Rambut Wanita Tren 2023

Masih menurut pak Jafri, pada tahun 1825 sampai 1835, Gua ini juga pernah menjadi persembuyian masyarakat desa dari penjajahan Belanda.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait