Pemprov Sumsel Siapkan Tanjung Carat Sebagai Pusat Logistik Baru Gantikan Boom Baru
Foto : Gubernur Sumsel H Herman Deru.--ist
PAGARALAMPOS.COM — Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menegaskan rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan langkah strategis untuk mentransformasi sistem logistik daerah. Pelabuhan yang berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan menggantikan peran Pelabuhan Boom Baru Palembang yang selama ini menjadi pusat kegiatan bongkar muat barang di Sumsel.
Gubernur Sumsel, Herman Deru menyebutkan, pemindahan fungsi pelabuhan menjadi kebutuhan mendesak untuk menciptakan tata ruang kota yang lebih baik serta meningkatkan efisiensi arus distribusi barang dari dan menuju wilayah Sumsel.
“Pelabuhan Boom Baru sudah tidak lagi ideal untuk kegiatan logistik berskala besar karena lokasinya berada di tengah kota. Dengan hadirnya Tanjung Carat, aktivitas pelabuhan akan lebih efisien dan masyarakat juga mendapatkan kenyamanan,” ujar Deru, Selasa (11/11/2025).
Menurut Deru, semua tahapan administratif dan teknis pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat telah diselesaikan. Mulai dari penetapan lokasi, penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), hingga nota kesepahaman antara pihak-pihak terkait. Proyek ini dijadwalkan memulai tahap pembangunan atau groundbreaking pada awal 2026.
BACA JUGA:Mari Ikuti, Jejak Kota Pelabuhan yang Menghubungkan Nusantara dengan Dunia
BACA JUGA:Wapres Gibran Bakal Kunjungi Pagar Alam, Dijadwalkan Buka Sriwijaya Dempo Run 2025
Pembangunan pelabuhan tersebut akan dilakukan oleh PT Sumsel Energi Gemilang (SEG), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumsel, bekerja sama dengan PT Pelindo, PT Samudra Pasai, dan PT Sumsel Konstruksi Utama (SKU). Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat realisasi proyek sekaligus memastikan standar pelabuhan internasional dapat terpenuhi.
“Prosesnya memang panjang karena tidak hanya membangun pelabuhan, tapi juga menciptakan ekosistem bisnis baru. Kami ingin semua berjalan sesuai rencana tanpa mengorbankan aspek lingkungan maupun sosial,” tambahnya.
Selain efisiensi logistik, keberadaan Pelabuhan Tanjung Carat diharapkan mampu memperkuat posisi Sumsel sebagai salah satu pintu utama ekspor di kawasan barat Indonesia. Dengan fasilitas pelabuhan samudera yang memadai, arus barang seperti batu bara, karet, kopi, dan hasil bumi lainnya dapat langsung dikirim ke luar negeri tanpa harus melalui pelabuhan di provinsi lain.
Deru menjelaskan, Pelabuhan Boom Baru nantinya tidak akan ditinggalkan begitu saja. Pemerintah Provinsi Sumsel berencana memanfaatkan kawasan tersebut menjadi ruang publik baru seperti taman kota atau area rekreasi warga. “Kami ingin kawasan itu tetap hidup dan bermanfaat bagi masyarakat Palembang,” tegasnya.
Pemindahan fungsi pelabuhan ini diharapkan menjadi momentum bagi Sumsel untuk memperkuat jaringan ekonomi maritim dan menjadikan Tanjung Carat sebagai simbol kemajuan infrastruktur logistik daerah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
