Lemari bagian atas sebaiknya tidak terlalu tinggi, sementara laci dan kabinet bawah dapat dilengkapi dengan sistem tarik atau rak geser. Dengan begitu, pengguna tidak perlu berjinjit atau membungkuk terlalu sering.
Penyimpanan yang tertata rapi membantu menjaga dapur tetap bersih dan memudahkan pencarian peralatan.
BACA JUGA:Taman Minimalis di Belakang Rumah: 7 Ide Asri dan Nyaman dengan Modal Rp 3 Juta di 2025
Pencahayaan menjadi faktor pendukung kenyamanan dapur yang sering diabaikan. Dapur ergonomis membutuhkan pencahayaan yang cukup, terutama di area kerja seperti meja potong dan kompor.
Kombinasi antara cahaya alami dan lampu buatan akan menciptakan suasana terang tanpa menyilaukan. Pencahayaan yang baik juga meningkatkan keamanan saat menggunakan peralatan tajam atau panas.
Material kitchen set turut memengaruhi kenyamanan dan efisiensi. Pilihlah bahan yang mudah dibersihkan, tahan panas, dan tidak licin.
Permukaan meja yang halus namun kuat akan mendukung aktivitas memasak sehari-hari. Selain itu, penggunaan material berkualitas juga membuat kitchen set lebih awet dan tahan lama.
Desain ergonomis tidak selalu berarti mahal. Dengan perencanaan yang tepat, dapur berukuran kecil sekalipun dapat dibuat nyaman dan fungsional.
Kuncinya terletak pada penyesuaian kebutuhan pengguna, pemanfaatan ruang secara maksimal, serta pemilihan desain yang sederhana namun efektif.
Kesimpulannya, ergonomi kitchen set merupakan investasi penting untuk menciptakan dapur yang nyaman dan efisien.
BACA JUGA:Lahan Sempit Bukan Halangan! 7 Model Kebun Sayur Tumpang Sari yang Tetap Rapi!
Dengan memperhatikan tinggi meja, tata letak peralatan, sistem penyimpanan, pencahayaan, serta material yang digunakan, aktivitas di dapur akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Dapur yang ergonomis bukan hanya mendukung produktivitas, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.