PAGARALAMPOS.COM - Dapur bukan lagi sekadar ruang untuk memasak, tetapi telah berkembang menjadi pusat aktivitas rumah tangga.
Di sinilah keluarga berkumpul, menyiapkan makanan, bahkan berbincang santai.
Karena itu, kenyamanan dan efisiensi dapur menjadi hal yang sangat penting. Salah satu kunci utama untuk mewujudkan dapur ideal adalah penerapan ergonomi pada kitchen set.
Desain ergonomis membantu aktivitas memasa terasa lebih ringan, aman, dan menyenangkan.
Ergonomi kitchen set mengacu pada penataan elemen dapur yang menyesuaikan dengan postur tubuh serta pola gerak manusia.
BACA JUGA:Hidupkan Kamar Mandimu: 6 Tanaman Hias yang Tumbuh Subur Tanpa Ribet
Tujuannya adalah meminimalkan kelelahan, mengurangi risiko cedera, dan meningkatkan produktivitas saat beraktivitas di dapur.
Desain yang tepat akan membuat setiap gerakan terasa alami tanpa perlu membungkuk berlebihan atau menjangkau area yang terlalu tinggi.
Salah satu aspek penting dalam ergonomi dapur adalah tinggi countertop atau meja kerja. Idealnya, tinggi meja dapur disesuaikan dengan tinggi tubuh pengguna, umumnya berkisar antara 85 hingga 90 sentimeter.
Meja yang terlalu rendah dapat menyebabkan nyeri punggung, sementara meja yang terlalu tinggi membuat bahu cepat pegal.
BACA JUGA:Hidupkan Kamar Mandimu: 6 Tanaman Hias yang Tumbuh Subur Tanpa Ribet
Dengan tinggi yang pas, proses memotong, mengaduk, dan menyiapkan bahan makanan menjadi lebih nyaman.
Selain meja kerja, penempatan peralatan dapur juga perlu diperhatikan. Prinsip “segitiga kerja dapur” menjadi panduan populer dalam desain ergonomis.
Segitiga ini menghubungkan tiga area utama, yaitu kompor, wastafel, dan lemari es. Jarak antar ketiganya sebaiknya tidak terlalu jauh agar pergerakan lebih efisien, namun juga tidak terlalu dekat sehingga area terasa sempit.
Tata letak yang tepat akan menghemat waktu dan tenaga saat memasak. Kitchen set ergonomis juga menekankan pada sistem penyimpanan yang mudah dijangkau.