PAGARALAMPOS.COM - Menjelang akhir tahun, harga sejumlah komoditas pangan di berbagai daerah di Indonesia mengalami kenaikan signifikan.
Berdasarkan pantauan di beberapa pasar tradisional, harga beras, cabai, dan bawang menjadi komoditas yang paling menyita perhatian karena kenaikannya mencapai 10–25 persen dalam dua minggu terakhir.
Para pedagang menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu oleh beberapa faktor, seperti berkurangnya pasokan dari daerah penghasil akibat cuaca ekstrem, meningkatnya biaya distribusi, serta tingginya permintaan menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Kondisi ini membuat sebagian konsumen harus mengatur ulang strategi belanja, termasuk membeli barang lebih awal atau berpindah ke alternatif yang lebih terjangkau.
Di Pasar Johar, Semarang, misalnya, harga beras premium yang sebelumnya Rp13.000 per kilogram kini naik menjadi Rp15.000. Sementara itu, cabai rawit merah yang semula Rp60.000 per kilogram melonjak hingga Rp80.000.
Kenaikan yang cukup drastis ini membuat beberapa pedagang mengaku kesulitan mempertahankan pelanggan.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menyatakan sedang memantau situasi secara intensif. Mereka memastikan bahwa pasokan pangan nasional dalam kondisi aman, meski distribusi dan cuaca menjadi tantangan.
Selain itu, operasi pasar dan stabilisasi harga akan terus digencarkan untuk mengurangi tekanan harga pada masyarakat.
Sementara itu, sejumlah analis ekonomi menilai bahwa gejolak harga pangan menjelang akhir tahun merupakan tren musiman yang berulang setiap tahun. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam berbelanja dan memprioritaskan kebutuhan pokok terlebih dahulu.
BACA JUGA:Paripurna RAPBD 2026: Wali Kota dan DPRD Pagar Alam Resmi Sepakati Anggaran Pembangunan Kota
Dengan berbagai langkah pengendalian harga yang dilakukan pemerintah, diharapkan lonjakan harga ini dapat ditekan sehingga tidak berdampak terlalu besar terhadap daya beli masyarakat menjelang pergantian tahun.