Mengungkap Warisan Leluhur: Sejarah dan Tradisi Suku Meranjat yang Tetap Hidup di Sumatera Selatan

Rabu 26-11-2025,17:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Suku Meranjat memiliki kekayaan seni yang cukup beragam. Tarian dan musik tradisional masih dilestarikan hingga kini, termasuk Tari Gending Sriwijaya yang kerap dipentaskan dalam acara adat maupun penyambutan tamu kenegaraan. Tarian tersebut menampilkan nuansa kejayaan Sriwijaya sebagai simbol kebesaran sejarah Sumatera Selatan.

Selain seni tari, masyarakat juga menjaga tradisi sastra lisan, berupa cerita rakyat dan kisah turun-temurun yang memuat sejarah lokal serta pesan moral bagi generasi muda.

BACA JUGA:Mengenang Palagan Ambarawa: Kisah Heroik dan Sejarah Perlawanan Bangsa terhadap Sekutu

Pakaian Adat

Pakaian adat Meranjat mencerminkan identitas budaya mereka. Laki-laki biasanya mengenakan baju kurung yang dipadukan dengan kain songket dan tanjak. Sementara itu, perempuan memakai kebaya yang dihias kain songket berwarna cerah. Busana adat tersebut dipakai dalam upacara penting seperti pernikahan, khitanan, atau acara adat lainnya.

Peran di Era Modern

Di tengah perkembangan zaman, Suku Meranjat tetap berusaha menjaga adat dan budaya leluhur tanpa meninggalkan tuntutan modernitas. Banyak generasi muda Meranjat yang menempuh pendidikan tinggi dan bekerja di berbagai sektor, namun tetap kembali ke kampung halaman saat acara adat dan tradisi dilaksanakan.

Komunitas ini juga aktif mengikuti kegiatan budaya dan sosial sebagai bentuk pelestarian warisan leluhur. Dukungan pemerintah daerah turut membantu menghidupkan kembali berbagai kesenian dan tradisi lokal.

Dengan sejarah panjang, budaya yang mengakar, dan semangat menjaga identitas di era modern, Suku Meranjat menjadi salah satu simbol kekayaan budaya Sumatera Selatan yang terus bertahan dan berkembang hingga kini.

Kategori :