Masuknya era kerajaan pada abad ke-18 membawa perubahan besar. Salah satu yang paling berpengaruh adalah berdirinya Kesultanan Pontianak pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman.
Letaknya yang strategis di tepi Sungai Kapuas membuat kerajaan ini berkembang sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan.
Melalui jalur sungai ini pula ajaran Islam menyebar lebih jauh ke pedalaman. Para pedagang dan ulama menggunakan Sungai Kapuas sebagai jalur dakwah, membawa pengaruh agama dan budaya ke masyarakat Dayak dan Melayu.
Pengaruh Kolonial dan Perubahan Sosial
Ketika Belanda mulai memperluas kekuasaan ke Kalimantan, Sungai Kapuas menjadi salah satu akses utama mereka. Pos administratif dibangun di beberapa titik, sementara eksploitasi sumber daya alam—seperti kayu, emas, dan karet—semakin intensif.
BACA JUGA:Sejarah Jembatan Cirahong: Ikon Peninggalan Kolonial di Perbatasan Tasikmalaya dan Ciamis!
Pada masa ini pula transportasi air di Sungai Kapuas berkembang, termasuk penggunaan kapal uap. Perubahan tersebut memengaruhi struktur sosial dan ekonomi masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai.
Peran Sungai Kapuas di Era Modern
Setelah Indonesia merdeka, Sungai Kapuas tetap mempertahankan perannya yang vital. Di beberapa daerah, sungai ini masih menjadi jalur transportasi utama karena terbatasnya akses jalan darat. Selain itu, Kapuas dimanfaatkan sebagai sumber air bersih, energi, hingga objek wisata.
Namun, sejumlah tantangan muncul seiring perkembangan zaman. Kegiatan penambangan ilegal, pembukaan lahan besar-besaran, serta pencemaran dari limbah domestik dan industri mulai mengancam kualitas air dan keseimbangan ekosistem sungai.
Warisan Budaya dan Identitas Masyarakat
Bagi masyarakat Kalimantan Barat, Sungai Kapuas adalah bagian dari identitas mereka. Banyak cerita rakyat, lagu daerah, dan tradisi yang tumbuh dari hubungan erat antara manusia dan sungai.
Beragam kegiatan budaya seperti festival air, lomba perahu naga, hingga upacara adat masih rutin digelar sebagai bentuk penghormatan terhadap sungai yang telah menjadi saksi perjalanan hidup mereka