Di balik setiap gerakan yang tampak sederhana, Tari Lenso menyimpan nilai filosofi yang mendalam. Gerakan mengayun sapu tangan ke kanan dan kiri, berputar, serta melangkah ringan menggambarkan harmoni, sukacita, dan keseimbangan hidup.
Sapu tangan dalam tarian ini juga menjadi simbol komunikasi dan penghormatan—sebagai tanda ajakan, ungkapan persahabatan, dan bentuk rasa saling menghargai antarindividu. Selain itu, Tari Lenso mencerminkan nilai gotong royong dan semangat kebersamaan yang menjadi bagian dari karakter masyarakat Maluku dan Sulawesi Utara.
Cerminan Identitas dan Upaya Pelestarian
Tari Lenso merupakan representasi kuat dari identitas budaya masyarakat Indonesia timur. Dalam konteks yang lebih luas, tarian ini menjadi wujud nyata dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang menegaskan persatuan dalam keberagaman.
BACA JUGA:7 Kegunaan Buah Mengkudu untuk Kesehatan
Bagi masyarakat setempat, Tari Lenso bukan hanya bentuk hiburan, tetapi juga media untuk menanamkan nilai-nilai leluhur, memperkuat silaturahmi, dan menumbuhkan rasa kebersamaan.
Di era modern seperti sekarang, upaya pelestarian terus dilakukan—baik melalui sanggar seni maupun kegiatan pendidikan di sekolah—agar generasi muda tetap mengenal dan mencintai budaya tradisional mereka.