PAGARALAMPOS.COM - Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tercermin melalui beragam bentuk arsitektur tradisional.
Setiap daerah mempunyai rumah adat yang tidak hanya difungsikan sebagai tempat tinggal atau bangunan biasa, tetapi juga menyimpan nilai sosial, spiritual, dan identitas masyarakat yang mendiaminya.
Asal Usul dan Makna Rumah Adat Sasadu
Nama Sasadu berasal dari bahasa Sahu, yang berarti tempat untuk berkumpul.
Rumah adat ini bukan digunakan untuk tinggal sehari-hari, mel melainkan sebagai ruang utama dalam penyelenggaraan kegiatan sosial dan budaya.
BACA JUGA:15 Rekomendasi Warung Bakso Enak dan Murah di Pagaralam
Di dalamnya, masyarakat mengadakan rapat adat, perayaan, upacara keagamaan, hingga penyambutan tamu penting.
Karena fungsinya tersebut, Sasadu dianggap sebagai simbol persatuan dan kebersamaan warga. Bagi masyarakat Sahu, Sasadu memiliki nilai sakral.
Bangunan ini menjadi wadah yang menghubungkan manusia dengan para leluhur serta nilai-nilai hidup yang menjunjung keselarasan dan rasa hormat antar sesama.
BACA JUGA:Ini 5 Manfaat Bunga Kitolod bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui, Nomor 3 Bikin Tak Terduga!
Sejarah dan Jejak Perkembangannya
Keberadaan Sasadu sudah ada sejak masa kuno, jauh sebelum pengaruh luar menjangkau wilayah Halmahera.
Proses pembangunannya dilakukan secara gotong royong sebagai perwujudan kekompakan warga.
Meski perkembangan zaman membawa perubahan, nilai kebersamaan yang menjadi roh Sasadu tetap dijaga.
Pada era kolonial, Sasadu juga menjadi lokasi musyawarah para pemimpin adat dalam mempertahankan budaya dan jati diri masyarakat.