Sejarah Candi Sewu: Keagungan Peninggalan Buddha di Tengah Kompleks Prambanan!

Rabu 29-10-2025,09:50 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

Candi utama memiliki tinggi sekitar 30 meter dan berdiri di atas pondasi batu setinggi tiga meter. Di dalamnya terdapat ruang utama yang dahulu digunakan untuk menempatkan arca Bodhisattva atau dewa pelindung.

Ciri yang menonjol dari Candi Sewu adalah tata letak yang simetris dan penuh makna filosofis. Candi utama dikelilingi empat baris candi perwara (pendamping), yang terdiri atas 240 candi kecil.

Pola ini menggambarkan pandangan kosmologis agama Buddha, di mana pusat candi melambangkan Gunung Meru — simbol alam semesta dalam kepercayaan Asia kuno.

Selain itu, dinding candi dipenuhi dengan relief indah yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat serta ajaran moral dan spiritual Buddha.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Patung MH Thamrin: Mengenang Pejuang Pergerakan Nasional!

Ukiran-ukiran tersebut menunjukkan tingkat keahlian tinggi para pemahat pada masa itu.

Hubungan dengan Candi Prambanan

Salah satu hal yang menarik dari Candi Sewu adalah lokasinya yang sangat dekat dengan Candi Prambanan, hanya sekitar 800 meter.

Meski berasal dari dua kepercayaan berbeda, kedua candi ini menunjukkan bukti nyata adanya toleransi dan kerukunan umat beragama di masa lampau.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Patung MH Thamrin: Mengenang Pejuang Pergerakan Nasional!

Bahkan, beberapa ahli meyakini bahwa kedua kompleks tersebut dibangun pada periode yang berdekatan, saat Dinasti Syailendra (Buddha) dan Dinasti Sanjaya (Hindu) hidup berdampingan.

Keharmonisan ini menjadi simbol penting bagi sejarah Nusantara, bahwa perbedaan keyakinan bukanlah penghalang untuk menciptakan kebudayaan yang megah dan harmonis.

Legenda di Balik Nama “Sewu”

Masyarakat sekitar juga memiliki legenda menarik terkait Candi Sewu. Konon, nama “Sewu” berasal dari kisah rakyat Roro Jonggrang yang terkenal.

BACA JUGA:Sejarah Patung Kartini: Simbol Emansipasi Perempuan dan Warisan Perjuangan Bangsa!

Dikisahkan bahwa Bandung Bondowoso, seorang ksatria sakti, diminta membangun seribu candi dalam semalam sebagai syarat meminang Roro Jonggrang.

Kategori :