Keraton Yogyakarta, Saksi Bisu Peradaban dan Kejayaan Budaya Jawa dari Masa ke Masa!*

Sabtu 11-10-2025,04:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Selain itu, Bangsal Kencana digunakan untuk upacara adat dan penyimpanan pusaka kerajaan.

Setiap elemen bangunan, mulai dari gerbang, halaman, hingga ukiran, memiliki makna filosofis yang mencerminkan ajaran hidup harmonis, rendah hati, dan penuh kebijaksanaan.

Fungsi dan Peran Keraton

Sejak berdirinya, Keraton Yogyakarta tidak hanya menjadi tempat tinggal Sultan, tetapi juga pusat pemerintahan dan kebudayaan.

Dalam sistem kesultanan, kekuasaan politik, spiritual, dan adat bersatu dalam harmoni. Setiap keputusan kerajaan diambil dengan mempertimbangkan nilai-nilai moral, agama, serta keseimbangan alam.

Keraton juga berperan penting dalam melestarikan kesenian dan budaya Jawa.

Di dalam kompleks keraton, berbagai tradisi seperti tari klasik, gamelan, wayang kulit, dan batik Yogyakarta tetap diajarkan dan dilestarikan. Hingga kini, keraton menjadi pusat kehidupan budaya yang terus hidup di tengah modernitas.

BACA JUGA:Pulau Pandan: Surga Alam dengan Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat

Pusaka dan Tradisi yang Masih Terjaga

Keraton Yogyakarta menyimpan berbagai pusaka bersejarah, seperti keris, tombak, hingga pakaian adat kerajaan.

Setiap pusaka memiliki makna simbolik dan dipercaya membawa kekuatan spiritual yang melambangkan martabat kerajaan.

Beberapa tradisi penting masih dijalankan hingga kini, di antaranya:

Upacara Grebeg, yang digelar tiga kali dalam setahun untuk memperingati hari besar Islam. Prosesi ini menjadi lambang rasa syukur sekaligus kebersamaan antara keraton dan rakyat.

Sekaten, yaitu perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan di alun-alun keraton. Tradisi ini menampilkan gamelan Sekaten, pertunjukan budaya, dan ritual adat yang menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah.

BACA JUGA:Ketika Sejarah Indonesia Nyaris Punah: Kisah Pemberontakan yang Terlupakan

Peran Keraton di Masa Kini

Kategori :