BACA JUGA:Sejarah Tombak Pusaka: Senjata Sakral dalam Perjalanan Nusantara!
Fungsi dan Nilai Budaya
Kedua senjata ini tidak hanya berfungsi secara praktis, tetapi juga memiliki peran sosial dan filosofis. Parang Badau melambangkan kekuatan dan tanggung jawab seorang laki-laki Bangka Belitung, sementara Siwar mencerminkan ketajaman pikiran dan kehati-hatian dalam bertindak.
Dalam kehidupan masyarakat dahulu, memiliki senjata seperti Parang Badau atau Siwar bukan hanya soal kekuatan fisik, melainkan tanda kedewasaan dan kemampuan menjaga kehormatan keluarga.
Oleh karena itu, proses pembuatan kedua senjata ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan nilai sakral.
Proses Pembuatan yang Penuh Makna
Pembuatan Parang Badau dan Siwar dilakukan oleh pandai besi tradisional dengan menggunakan bahan logam pilihan. Prosesnya tidak sembarangan, karena dipercaya bahwa pembuat senjata harus memiliki hati yang tenang dan niat baik agar hasilnya memiliki kekuatan dan “roh” yang baik pula.
Biasanya, bilah dibuat dengan cara menempa besi secara manual di atas bara api, kemudian diasah hingga tajam. Pegangan dan sarungnya dikerjakan dari kayu lokal yang kuat, lalu dihiasi dengan ukiran khas Melayu Belitung yang menggambarkan alam, laut, dan semangat keberanian.
Simbol Identitas dan Warisan Budaya
Kini, Parang Badau dan Siwar bukan lagi digunakan untuk berperang, tetapi menjadi simbol identitas masyarakat Bangka Belitung.
Keduanya sering ditampilkan dalam festival budaya, museum daerah, dan acara adat sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah leluhur.
Pemerintah daerah bersama budayawan setempat juga terus berupaya melestarikan senjata tradisional ini melalui kegiatan pendidikan budaya di sekolah, pameran, hingga pelatihan pandai besi muda agar teknik pembuatan tradisional tidak hilang ditelan waktu.
BACA JUGA:Mengungkap Kehebatan Senjata Tradisional Suku Jambi: 5 Pusaka yang Penuh Makna
Pesan dari Sebuah Pusaka
Lebih dari sekadar benda bersejarah, Parang Badau dan Siwar mengajarkan generasi muda tentang makna perjuangan, tanggung jawab, dan cinta tanah air.