Protein dan isoflavon dalam tahu kuning dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan insulin, sehingga dapat mendukung pencegahan diabetes.
Meningkatkan fungsi otak
Isoflavon dalam tahu kuning dapat meningkatkan daya ingat dan kemampuan kognitif. Senyawa equol juga membantu mengurangi risiko demensia dan penyakit Alzheimer.
Meringankan gejala menopause
Isoflavon meniru efek estrogen dalam tubuh, sehingga mengurangi gejala menopause seperti hot flashes, perubahan mood, dan ketidakteraturan menstruasi.
BACA JUGA:Resep Praktis Udang dan Ayam Saus Tiram, Nikmat ala Masakan Rumahan
Mendukung program diet
Tahu kuning tinggi protein namun rendah karbohidrat, sehingga dapat membantu kenyang lebih lama dan mendukung penurunan berat badan.
Cara Mengolah Tahu Kuning
Tahu kuning bisa dibeli di pasar atau toko sayur, dan jika ingin disimpan, rendam dalam air bersih dan simpan di kulkas, ganti air setiap hari. Tahu kuning bisa disimpan selama 3–5 hari.
Tahu kuning dapat diolah menjadi berbagai masakan lezat, seperti semur, pepes, atau botok. Namun, bagi penderita tumor payudara yang sensitif terhadap estrogen, konsumsi tahu kuning perlu dibatasi karena kandungan isoflavonnya. Beberapa orang juga dapat mengalami alergi, seperti hidung meler, ruam kulit, bibir bengkak, atau nyeri perut.