BACA JUGA:Kutukan Prabu Brawijaya V dan Gunung Lawu: Kisah Mistik yang Menyimpan Banyak Teka-teki
Pemerintah daerah bersama masyarakat sekitar kini mulai mengembangkan wisata religi Gunung Lawu dengan konsep “ziarah dan ekowisata”.
Pengunjung dapat mengikuti jalur spiritual dari Candi Cetho menuju puncak Lawu, sambil belajar tentang sejarah Majapahit dan filosofi kehidupan Jawa yang penuh makna.
Meski begitu, para pengunjung diimbau untuk selalu menjaga sikap sopan dan menghormati adat setempat. Gunung Lawu bukan hanya tempat wisata, melainkan juga tanah suci bagi sebagian masyarakat yang meyakini kehadiran energi spiritual di setiap sudutnya.
Kesimpulan:
Makam Gunung Lawu bukan sekadar legenda yang hidup di tengah masyarakat Jawa, melainkan juga simbol pertemuan antara sejarah, spiritualitas, dan budaya lokal.
Di puncak Lawu, manusia diajak untuk merenungi makna kehidupan, menghormati leluhur, dan menjaga keharmonisan antara alam dan jiwa. Maka tak heran jika hingga kini, Gunung Lawu tetap menjadi salah satu tempat ziarah spiritual paling dihormati di Pulau Jawa.