Tari Pendet: Jejak Sakral yang Bertransformasi Menjadi Simbol Kesenian Bali Modern

Senin 06-10-2025,09:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Keunikan Tari Pendet terletak pada kesederhanaan gerak yang sarat makna. Sorot mata penari yang tegas, senyum lembut, dan gerak tangan yang gemulai mencerminkan keramahan khas masyarakat Bali.

Bokor berisi bunga menjadi perlambang kesucian dan doa, sementara taburan bunga menggambarkan penyucian ruang dan penyambutan penuh keikhlasan.

Kostum yang dikenakan penari biasanya berupa kain tradisional berwarna keemasan, dilengkapi dengan selendang serta hiasan kepala dari bunga kamboja atau ornamen emas. Musik gamelan yang mengiringi menambah kesan magis dan harmonis dalam setiap gerakan.

BACA JUGA:Menapaki Sejarah di Benteng Patua Tomia: Warisan Penjajahan Belanda yang Sarat Nilai Budaya

Makna Filosofis

Lebih dari sekadar tarian penyambutan, Tari Pendet mengandung filosofi mendalam tentang keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan.

Melalui gerakannya, tarian ini mengajarkan kesucian hati, rasa syukur, dan penghormatan terhadap sesama.

Dalam budaya Bali, tamu dianggap sebagai titisan dewa, sehingga harus disambut dengan penuh hormat dan ketulusan. Nilai ini menjadi cerminan dari karakter masyarakat Bali yang menjunjung tinggi keramahtamahan dan kedamaian.

Tari Pendet di Era Modern

Memasuki era modern, Tari Pendet tetap bertahan sebagai warisan budaya yang hidup. Tarian ini sering dipentaskan dalam acara budaya internasional, festival seni, hingga promosi pariwisata.

Bahkan pada tahun 2009, ketika sempat terjadi kontroversi karena penayangan Tari Pendet dalam iklan pariwisata Malaysia, masyarakat Indonesia semakin menegaskan bahwa Pendet adalah identitas budaya asli Bali.

BACA JUGA: Mengapa Aceh Sulit Dijajah Belanda? Fakta Sejarah yang Jarang Diketahui

Kontroversi tersebut justru memperkuat semangat pelestarian. Pemerintah, seniman, dan masyarakat Bali semakin aktif memperkenalkan Tari Pendet melalui sekolah seni, sanggar tari, hingga kegiatan budaya lintas daerah.

Upaya Pelestarian

Pelestarian Tari Pendet dilakukan secara berkelanjutan. Anak-anak Bali sudah diajarkan menari sejak kecil, bukan hanya untuk menghafal gerakan, tetapi juga memahami filosofi dan nilai-nilai luhur di baliknya.

Selain itu, pemerintah daerah bersama lembaga kebudayaan rutin mengadakan festival dan kompetisi untuk menjaga eksistensi tari ini di tengah modernisasi.

Kategori :