Sejarah Kawah Galunggung: Jejak Letusan Dahsyat dan Warisan Alam di Tasikmalaya!

Sabtu 04-10-2025,23:54 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

Setelah letusan 1982, bentuk kawah Galunggung mengalami perubahan drastis. Lubang kawah yang besar terisi air hujan hingga membentuk danau berwarna kehijauan.

Danau kawah ini kemudian menjadi daya tarik wisata karena keindahannya yang eksotis dengan latar dinding kawah yang menjulang tinggi. Di sekitar kawah, alam perlahan memulihkan dirinya.

Tumbuhan mulai tumbuh kembali, burung-burung kembali menghuni pepohonan, dan kawasan yang dulunya porak-poranda kini berubah menjadi tempat wisata alam yang ramai dikunjungi.

Nilai Budaya dan Spiritual

BACA JUGA:Melebur dalam Kearifan Lokal Lewat Wisata Budaya yang Bikin Mata Terbuka

Selain sisi geologi dan sejarah letusannya, Kawah Galunggung juga memiliki nilai budaya dan spiritual bagi masyarakat Sunda.

Gunung ini dianggap sebagai salah satu gunung yang memiliki kekuatan gaib dan sering dikaitkan dengan legenda.

Sebagian masyarakat percaya bahwa Galunggung adalah tempat bersemayamnya roh leluhur yang menjaga keseimbangan alam.

Tidak sedikit peziarah yang datang untuk berdoa atau melakukan ritual tertentu di sekitar kawah.

BACA JUGA:Melebur dalam Kearifan Lokal Lewat Wisata Budaya yang Bikin Mata Terbuka

Meski begitu, pemerintah mengingatkan agar kegiatan spiritual tidak mengganggu kelestarian lingkungan maupun membahayakan keselamatan.

Kawah Galunggung Kini

Saat ini, Kawah Galunggung menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Tasikmalaya. Untuk mencapai kawah, pengunjung harus menaiki lebih dari 600 anak tangga yang cukup menantang.

Namun rasa lelah akan terbayar setelah melihat panorama kawah dan danau hijau yang menakjubkan.

Di samping itu, kawasan Galunggung juga dikembangkan sebagai tempat penelitian geologi dan mitigasi bencana.

Dengan statusnya sebagai gunung api aktif, keberadaan pos pengamatan sangat penting untuk memantau aktivitas vulkanik guna mengantisipasi kemungkinan letusan di masa depan.

Kategori :