Tindakan ini melambangkan penghormatan dan keramahan tuan rumah kepada tamu, sekaligus menunjukkan tradisi adat yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan.
Alat Ritual dan Keagamaan
Tepak sirih sering digunakan dalam berbagai ritual adat dan kepercayaan. Sirih pinang dalam tepak dianggap sebagai sarana yang dapat menghubungkan manusia dengan alam gaib atau leluhur.
BACA JUGA:Mengungkap Jejak Tunggul Ametung: Antara Fakta Sejarah dan Kisah Legenda Jawa
Misalnya, dalam upacara adat di Sumatra dan Kalimantan, sirih menjadi bagian dari sesajen untuk memohon perlindungan.
Simbol Persaudaraan dan Perdamaian
Menyuguhkan tepak sirih juga sering dipakai sebagai simbol perdamaian.
Dalam beberapa kisah, dua pihak yang berselisih dipersatukan kembali melalui acara adat dengan suguhan sirih, melambangkan berakhirnya pertikaian dan dimulainya hubungan baik.
BACA JUGA:Yuk Ungkap Misteri Batu Megalit di Tengah Ladang yang Bikin Penasaran dan Penuh Cerita
Kesehatan dan Sosial
Dari sisi praktis, tradisi menyirih dahulu diyakini dapat menguatkan gigi, menyegarkan mulut, dan menjaga stamina.
Selain itu, kegiatan menyirih bersama juga menjadi sarana sosial, di mana orang bisa bercengkerama sambil berbagi cerita.
Tepak Sirih di Era Modern
BACA JUGA:Mengungkap Jejak Tunggul Ametung: Antara Fakta Sejarah dan Kisah Legenda Jawa
Meski tradisi menyirih kini mulai jarang dilakukan, tepak sirih masih tetap hidup dalam masyarakat sebagai simbol budaya.
Banyak keluarga masih menyimpan tepak sirih sebagai pusaka turun-temurun. Bahkan, di acara resmi atau festival budaya, tepak sirih sering dipamerkan sebagai bagian dari identitas budaya daerah.