PAGARALAMPOS.COM - Rumah adat merupakan salah satu simbol penting dari warisan budaya Nusantara. Setiap daerah memiliki bentuk arsitektur tradisional yang mencerminkan identitas, nilai, serta cara hidup masyarakatnya.
Salah satunya adalah Rumah Adat Bubungan Lima, rumah tradisional khas suku Banjar di Kalimantan Selatan yang memiliki sejarah panjang serta nilai budaya yang mendalam.
Asal Usul dan Sejarah
Nama Bubungan Lima merujuk pada bentuk atap rumah yang bertingkat lima. Struktur ini tidak sekadar berfungsi secara teknis, tetapi juga melambangkan status sosial pemiliknya.
Pada masa lalu, rumah adat ini banyak ditemukan di kawasan Banjarmasin, Martapura, hingga daerah sekitar Kalimantan Selatan yang menjadi pusat perkembangan budaya Banjar.
BACA JUGA:Sejarah Monumen Dharma Yudha Mandala: Jejak Perjuangan Rakyat Ende dalam Menjaga Keutuhan NKRI!
Seiring dengan perubahan zaman, keberadaan Rumah Bubungan Lima mulai berkurang. Modernisasi serta perubahan gaya hidup membuat masyarakat lebih memilih rumah modern.
Meski demikian, rumah ini tetap menjadi ikon budaya dan sejarah yang masih dilestarikan melalui festival, kegiatan adat, maupun replika di objek wisata.
Ciri Khas Arsitektur
Rumah Adat Bubungan Lima memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari rumah adat lain di Indonesia, di antaranya:
Atap Bubungan Lima
Ciri utama rumah ini terletak pada bentuk atapnya yang berlapis lima.
Pondasi Rumah Panggung
Dibangun di atas tiang kayu dengan ketinggian sekitar 2–3 meter, desain ini membantu melindungi penghuni dari banjir dan binatang buas.
BACA JUGA:Pemberontakan yang Mengancam Eksistensi Bangsa Indonesia: Sejarah yang Hampir Hilang