Yang menarik festival ini tidak hanya soal musik yang dimainkan.
Sering kali disertai tarian pakaian tradisional dan cerita rakyat yang dihidupkan.
Kombinasi semua itu menjadikan panggung bak jendela ke masa lampau.
Penonton merasa diajak berwisata budaya tanpa harus berpindah tempat.
BACA JUGA:Mobil Listrik Generasi Baru, Sekali Isi Bisa Jalan Sejauh Kota ke Kota”
Bagi generasi muda festival musik etnik jadi cara mengenal akar budaya.
Mereka bisa belajar tentang sejarah sekaligus memahami makna di balik nada.
Hal ini membuat musik etnik tetap lestari di tengah gempuran budaya global.
Dengan begitu warisan nenek moyang tidak hanya jadi cerita tapi terus hidup.
BACA JUGA:Sulit Dipercaya, Handphone Layar Transparan Kini Jadi Kenyataan”
Tak sedikit pula musisi muda mencoba menggabungkan etnik dengan musik modern.
Ada yang memadukan gamelan dengan jazz atau suling dengan alunan elektronik.
Kreasi ini memberi nafas baru dan menjangkau lebih banyak pendengar.
Musik etnik pun terasa lebih dekat dan relevan dengan kehidupan masa kini.
BACA JUGA:Hidup Makin Praktis, Teknologi Global Bikin Semua Serba Digital”
Festival musik etnik juga memberi dampak positif bagi pariwisata daerah.