Menelusuri Sejarah Candi Ijo: Peninggalan Hindu di Atas Bukit Hijau!

Selasa 30-09-2025,11:01 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

Kompleks Candi Ijo terdiri dari 17 bangunan yang terbagi dalam beberapa teras. Teras paling atas merupakan pusat kompleks dan menjadi lokasi candi utama.

Pola pembangunan semacam ini melambangkan konsep kosmologi Hindu, yaitu perjalanan spiritual dari dunia bawah (bhurloka), dunia tengah (bhuvarloka), hingga dunia atas (svarloka) yang suci.

Candi utama di puncak teras berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa utama, kemungkinan besar Dewa Siwa.

Di dalamnya terdapat lingga dan yoni, simbol kesuburan sekaligus lambang penyatuan antara dewa laki-laki (Siwa) dan dewi perempuan (Parwati).

BACA JUGA:Ayo Ikuti Perjalanan Wisata Religi ke Makam Pahlawan Lokal yang Sarat Nilai Kehidupan

Selain itu, terdapat pula beberapa candi perwara (pendamping) yang digunakan untuk menghormati dewa-dewa lain.

Keunikan Arsitektur

Salah satu daya tarik Candi Ijo adalah tata letaknya yang bertingkat mengikuti kontur bukit. Setiap teras memiliki fungsi tertentu, mulai dari tempat suci hingga pelataran untuk upacara.

Struktur ini tidak hanya menunjukkan kepiawaian para arsitek kuno, tetapi juga memperlihatkan keteraturan konsep keagamaan dalam pembangunan candi.

BACA JUGA:Ayo Ikut Menyusuri Misteri Goa Kapur dengan Aliran Air Bawah Tanah!

Di bagian dinding candi, terdapat pahatan ornamen dan relief yang mencerminkan simbol-simbol Hindu. Misalnya, terdapat pahatan kala-makara di pintu masuk, yang melambangkan penjaga kesucian candi.

Selain itu, ditemukan pula arca-arca kecil, termasuk arca Ganesha, Nandi, dan Durga, yang menegaskan hubungan erat dengan pemujaan kepada Dewa Siwa.

Hal menarik lainnya adalah keberadaan sebuah prasasti batu di kompleks ini. Prasasti tersebut berisi mantra dan doa yang menunjukkan pentingnya peran candi sebagai pusat spiritual masyarakat setempat pada masa lalu.

Makna Filosofis

BACA JUGA:Rahasia Benteng Tua yang Tetap Kokoh Meski Dihantam Waktu

Candi Ijo tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menyimpan makna filosofis mendalam. Keberadaannya di puncak bukit melambangkan perjalanan manusia menuju kesucian tertinggi.

Kategori :