Sejarah Gunung Pohen: Jejak Sakral, Mistis, dan Peranannya bagi Kehidupan Masyarakat Bali!

Kamis 11-09-2025,12:02 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

Warga percaya bahwa cahaya itu adalah wujud penjaga alam yang memberikan tanda agar manusia tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Peran dalam Penelitian dan Konservasi

Pada masa kolonial Belanda, kawasan sekitar Gunung Pohen mulai diteliti sebagai pusat keanekaragaman hayati.

Hutan di sekitarnya kemudian dijadikan bagian dari Cagar Alam Batukaru yang dikenal sebagai salah satu hutan pegunungan tropis terpenting di Bali.

BACA JUGA:Sejarah Gunung Lesung: Asal Usul, Legenda Mistis, dan Potensi Wisata di Pandeglang!

Penelitian modern juga menunjukkan bahwa Gunung Pohen menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna langka.

Misalnya, pohon-pohon besar seperti cemara gunung, puspa, dan berbagai jenis anggrek hutan tumbuh subur di kawasan ini.

Sementara itu, satwa seperti kera ekor panjang, kijang, hingga burung jalak bali dapat ditemukan di sekitar wilayah hutan.

Gunung Pohen di Era Modern

BACA JUGA:Misteri Murka Kublai Khan: Ekspedisi Mongol dan Pusaka Sejarah Prasasti Pulau Serutu

Saat ini, Gunung Pohen mulai dilirik sebagai salah satu destinasi pendakian alternatif di Bali.

Meski jalurnya tidak seterkenal Gunung Batur, pendakian ke puncak Pohen menawarkan pengalaman tersendiri.

Dari puncaknya, pendaki bisa menikmati panorama tiga danau kembar—Beratan, Buyan, dan Tamblingan—yang tampak begitu mempesona.

Namun, pemerintah daerah dan masyarakat adat setempat tetap menjaga agar kawasan ini tidak dieksploitasi berlebihan.

Hal ini dilakukan agar kelestarian hutan tetap terjaga, sekaligus mempertahankan kesakralannya sebagai gunung suci.

Kategori :