BACA JUGA:Wisata Kuliner Bima: 5 Camilan Khas NTB yang Bikin Lidah Bergoyang
Penuaan
Seiring bertambahnya usia, elastisitas kulit berkurang dan otot di sekitar mata melemah. Perubahan ini membuat kelopak mata terlihat turun, dan pergeseran lapisan lemak di sekitar mata menambah kesan sayu.
Mata Malas (Amblyopia)
Gangguan penglihatan ini terjadi saat otot mata dan saraf otak tidak bekerja sama dengan baik. Akibatnya, satu mata lebih dominan, sedangkan mata lainnya tampak lemah atau kurang aktif. Mata malas bisa membuat penglihatan sulit fokus dan muncul penglihatan ganda.
Ptosis
Ptosis adalah kondisi kelopak mata turun yang bisa muncul sejak lahir akibat perkembangan otot kelopak mata tidak sempurna. Cedera atau penyakit tertentu, seperti bintitan, sindrom Horner, myasthenia gravis, stroke, atau Bell’s palsy, juga dapat memicu mata sayu.
Stres dan Kecemasan
Stres dapat meningkatkan tekanan pada bola mata dan memengaruhi pembuluh darah serta produksi cairan di mata. Hal ini membuat mata terasa lelah dan berat, sehingga tampak sayu. Stres kronis juga mengurangi aliran darah ke mata, memperburuk kondisi mata secara keseluruhan.
Cara Mengatasi Mata Sayu
Penanganan mata sayu bergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh kelelahan, langkah-langkah berikut bisa membantu:
BACA JUGA:Kuliner Khas Pekanbaru yang Wajib Dicicipi, Lezat dan Autentik
BACA JUGA:Nikmati Lezatnya Kuliner Khas Indramayu, Warisan Tradisi yang Autentik
Atur posisi meja dan kursi agar mata sejajar dengan bagian atas layar komputer, dengan jarak sekitar 20–26 cm dari mata ke layar.
Sesuaikan tingkat kecerahan layar gadget agar tidak terlalu menyilaukan.
Terapkan metode 20–20–20: setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke objek sejauh 6 meter selama 20 detik.