Tidak heran jika kemudian Gandrung dijadikan ikon budaya Banyuwangi, bahkan hingga sekarang ditampilkan dalam festival tahunan “Gandrung Sewu” yang mampu menarik ribuan penonton.
Pengakuan dan Pelestarian
Seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap budaya lokal, Tari Gandrung mendapat pengakuan sebagai warisan budaya tak benda dari pemerintah.
Gandrung tidak hanya ditampilkan di tingkat lokal, tetapi juga telah dipentaskan di berbagai panggung nasional dan internasional. Hal ini membuat nama Banyuwangi semakin dikenal sebagai daerah yang kaya akan tradisi.
Pemerintah daerah bersama seniman lokal juga terus berupaya melestarikan Tari Gandrung melalui pendidikan seni, festival, serta dokumentasi budaya.
Generasi muda didorong untuk belajar menari Gandrung agar warisan leluhur ini tidak hilang ditelan zaman.
Gandrung dalam Kehidupan Modern
BACA JUGA:Ayo Ikuti Jejak Perlawanan Petani yang Membuktikan Kekuatan Rakyat Biasa
Meski berasal dari tradisi kuno, Tari Gandrung mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Saat ini, pertunjukan Gandrung tidak hanya ditampilkan dalam bentuk tradisional, tetapi juga dipadukan dengan koreografi modern untuk menarik minat generasi muda.
Meski begitu, nilai filosofis dan ciri khasnya tetap dijaga agar tidak kehilangan ruh aslinya. Lebih jauh lagi, Gandrung kini menjadi magnet pariwisata Banyuwangi.
Festival Gandrung Sewu yang diadakan setiap tahun di Pantai Boom, misalnya, memperlihatkan ribuan penari Gandrung tampil serentak dengan busana meriah.
Acara ini tidak hanya menjadi tontonan yang spektakuler, tetapi juga cara efektif mengenalkan budaya Banyuwangi kepada dunia.