PAGARALAMPOS.COM - Gunung Ijen merupakan salah satu gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur.
Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 2.386 meter di atas permukaan laut dan dikenal luas karena fenomena alamnya yang unik, yaitu api biru (blue fire) yang hanya dapat dijumpai di dua tempat di dunia, yakni di Ijen dan di Islandia.
Selain itu, di puncaknya terdapat sebuah danau kawah berwarna hijau kebiruan dengan kadar asam sangat tinggi, menjadikannya sebagai salah satu kawah asam terbesar di dunia.
Namun, di balik pesona alamnya, Gunung Ijen juga menyimpan sejarah panjang yang menarik untuk ditelusuri.
BACA JUGA:Ayo Ikuti Jejak Perlawanan Petani yang Membuktikan Kekuatan Rakyat Biasa
Asal-Usul Nama dan Sejarah Geologi
Dari sisi geologi, Gunung Ijen terbentuk akibat aktivitas vulkanik yang terjadi jutaan tahun silam. Aktivitas magma yang muncul dari dalam bumi membentuk kaldera luas dengan diameter sekitar 20 kilometer.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa letusan Gunung Ijen pernah beberapa kali terjadi pada masa lalu. Letusan tercatat sejak abad ke-18, dengan salah satu yang paling signifikan terjadi pada tahun 1817.
Letusan tersebut mengakibatkan terbentuknya danau kawah yang lebih besar serta aliran lava yang mengubah lanskap di sekitarnya.
Setelah itu, aktivitas erupsi berskala kecil dan keluarnya gas vulkanik kerap terjadi, meski tidak menimbulkan bencana besar.
Jejak Sejarah Penambangan Belerang
Sejarah Gunung Ijen tidak bisa dilepaskan dari aktivitas penambangan belerang.
Catatan kolonial Belanda pada abad ke-18 menunjukkan bahwa kawasan Ijen sudah dikenal sebagai salah satu sumber belerang alami yang penting.
BACA JUGA:Yuk Ikuti Jejak Penemuan Artefak di Sungai Tua yang Sarat Misteri dan Sejarah