Pelestarian di Tengah Perubahan Zaman
Modernisasi membawa tantangan tersendiri bagi keberadaan Balla To Kajang. Sebagian generasi muda lebih memilih rumah permanen dari beton yang dianggap praktis.
Meski demikian, masyarakat Kajang dalam tetap mempertahankan gaya hidup leluhur, bahkan menolak listrik, kendaraan bermotor, dan teknologi modern yang dinilai mengganggu keseimbangan dengan alam.
BACA JUGA:Pulau Pandan: Surga Alam dengan Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat
BACA JUGA:Pulau Pandan: Surga Alam dengan Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat
Pemerintah daerah bersama komunitas adat terus berupaya melestarikan rumah ini, termasuk dengan menjadikannya bagian dari destinasi wisata budaya.
Melalui kunjungan wisata, orang dapat mempelajari nilai-nilai hidup masyarakat Kajang sekaligus melihat langsung bangunan adat yang tetap bertahan di tengah arus perubahan zaman.