PAGARALAMPOS.COM – Institut Teknologi Pagar Alam (ITPA) terus menunjukkan komitmennya, dalam mengembangkan inovasi teknologi tepat guna yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Salahsatu terobosan terbaru diwujudkan melalui program pengabdian kepada masyarakat dengan menghadirkan paving block berbasis abu sekam kopi, yang dilaksanakan bersama Kelompok Tani di Kelurahan Curup Jare, Kecamatan Pagar Alam Utara, Kota Pagar Alam.
Program ini dipimpin oleh Ketua Tim Pengabdian, Elpita Aisah, ST., MT, bersama anggota Fameira Dhiniati, ST., MT dan Siti Muntari, M.Kom, dengan dukungan penuh dari Rektor ITPA, Asminah, S.Kom M.Kom.
Menurut Elpita Aisah, pemanfaatan abu sekam kopi sebagai bahan campuran paving block merupakan langkah inovatif untuk mengurangi limbah pertanian sekaligus memberikan nilai tambah, bagi hasil samping perkebunan kopi yang melimpah di Pagar Alam.
BACA JUGA:Ayo Intip Aplikasi Kamera HP Viral yang Lagi Dipakai Banyak Orang
“Kami ingin membantu petani, bukan hanya dari sisi produksi kopi, tetapi juga memberikan solusi agar limbah sekam kopi dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi,” jelas Elpita.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa paving block berbahan abu sekam kopi memiliki kekuatan yang baik, ramah lingkungan, dan berpotensi menjadi peluang usaha baru bagi kelompok tani.
Dengan inovasi ini, masyarakat tidak hanya memperoleh manfaat lingkungan, tetapi juga dapat membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan ekonomi lokal.
BACA JUGA:ITPA Kunjungan Wisata Ilmiah ke Bali, Eksplorasi Kearifan Lokal
BACA JUGA:Ubah Pola Fikir, Mahasiswa KKN Kelompok 8 ITPA Kelola Sampah Plastik Jadi Paving Blok
Sementara, Rektor ITPA, Asminah, S.Kom., MM., M.Kom, memberikan apresiasi tinggi kepada tim dosen yang berhasil memadukan hasil riset dengan kebutuhan nyata masyarakat.
“Kami mendorong agar inovasi seperti ini terus dikembangkan, sehingga Institut Teknologi Pagar Alam benar-benar hadir sebagai kampus yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkap Asminah.
Program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan petani sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di Kota Pagar Alam.