Wadai 41 merujuk pada 41 jenis kue khas Kalimantan Selatan.
Tradisi wadai 41 yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dilakukan untuk memperingati suatu peristiwa atau acara adat.
Konon, wadai 41 merupakan tradisi masyarakat Hindu di masa lalu yang bertujuan untuk menghormati roh leluhur supaya tidak mengganggu kehidupan umat manusia.
3. Kue yang melambangkan dinamika kehidupan manusia
BACA JUGA:Kerak Telor: Ikon Kuliner Betawi dan Jejak Warisan Belanda di Jakarta
Kue berbentuk bunga ini memiliki makna yang mendalam.
Kue bingka melambangkan kehidupan manusia yang dinamis, di mana perjalanan hidup tidak selalu mulus.
Terkadang, kehidupan terasa di puncak, namun di saat lain bisa di bawah.
Terkadang juga ada momen bahagia, namun ada pula masa-masa sedih.
BACA JUGA:Kuliner Legendaris Sukabumi: Sajian Khas yang Menemani Sejarah Kota Sejak Masa Kolonial
Kue ini berwarna kuning keemasan, yang dalam tradisi wadai 41 melambangkan kejayaan.
4. Dulu, kue ini disiapkan untuk tamu kerajaan
Masyarakat Banjar meyakini bahwa resep kue bingka berasal dari Putri Junjung Buih yang dikenal berasal dari Kerajaan Dipa.
Putri Junjung Buih diyakini merupakan nenek moyang Sultan Suriansyah dari Kerajaan Banjar, yang juga menjadi nenek moyang masyarakat Banjar.
BACA JUGA:Menyingkap Sejarah Kerak Telor, Kuliner Betawi Legendaris yang Pernah Jadi Favorit Bangsawan Belanda
Dahulu, Putri Junjung Buih menyediakan kue bingka untuk para tamu kerajaan.