Terletak di Desa Tumbang Anoi, rumah ini memiliki nilai sejarah karena menjadi lokasi perjanjian damai antar kepala suku Dayak.
Balkon panjang di sisi rumah berfungsi sebagai area istirahat dan menikmati pemandangan sekitar. Rumah ini juga dihiasi patung dan lukisan yang memiliki makna penting dalam kepercayaan masyarakat Dayak.
Rumah betang bukan hanya hunian, tetapi juga simbol kearifan lokal dan budaya gotong royong masyarakat Dayak.
Struktur, arah, dan hiasannya mencerminkan nilai-nilai filosofi yang masih dijaga hingga sekarang.